[portalpiyungan.com] Ratusan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan polisi telah membongkar ratusan rumah di Rawajati Barat, Pancoran, Jakarta Selatan, termasuk rumah veteran perang. Warga meminta agar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak semena-mena melakukan warga.
"Mana Ahok? Jangan tidak dimanusiakan seperti ini. Masa tak ada hormatnya juga nih Satpol PP sama veteran," kata veteran perang Letkol Purnawirawan Ilyas Karim di lokasi, Kamis, 1 September 2016.
Dia juga menyesalkan sikap petugas Satpol PP yang meperlakukan warga Rawajati dengan kasar. Dia juga menilai, petugas Satpol PP tak mempunyai etika dan rasa hormat kepada orang yang lebih tua.
"Jangan dorong-dorong. Orang tua ini. Veteran saya ini," katanya.
Di tempat yang sama, Desi (35), tampak menangis histeris saat petugas menggusur rumahnya dengan ekskavator. Dia menyayangkan cara kekerasan yang digunakan petugas dalam penggusuran di Rawajati.
"Yang saya sesalkan itu pak, cara kerja mereka seperti binatang," paparnya.
Dia menjelaskan, saat masuk ke rumahnya Satpol PP menendang pintu sehingga mengenai ibunya, Hasanah (55). Karena itu, kini suaminya harus membawa ibunya ke rumah sakit.
"Ibu saya benjol dahinya dan giginya copot dua, itu karena ditendang pakai tameng," katanya.
Padahal, lanjut dia, keluarganya sudah rela meninggalkan rumah tersebut. Namun, dia menyayangkan sikap anarkis yang ditunjukkan petugas.
"Saya sudah siap pindah dari sini, tapi jangan keras begini orang tua saya sudah umur, tak ada bedanya mereka dengan penjajah," kata Desi dengan nada kesal.