[portalpiyungan.com] Senat Brazil pada Rabu 31 Agustus 2016 waktu setempat melengserkan Presiden Dilma Rousseff dari posisinya karena melanggar undang-undang anggaran negara. Di samping politisi, skandal anggaran yang melibatkan Rouseff ini juga menyedot perhatian masyarakat Brazil.
Pelengseran itu mengakhiri proses pemakzulan yang telah membelah Brazil selama sembilan bulan di tengah berbagai skandal korupsi besar.
Keputusan pemakzulan itu didapatkan dalam voting anggota senat yang berakhir dengan 61 - 20. Rousseff dinilai telah secara ilegal menggunakan uang dari sejumlah bank negara untuk memperbesar belanja publik. Dengan demikian, berakhir sudah kekuasaan partai bergaris kiri, Partai Buruh, yang selama 13 tahun terakhir berhasil menempatkan kadernya di posisi tertinggi di negara dengan perekonomian terbesar kawasan Amerika Latin tersebut.
Tokoh kubu konservatif, Michel Tener, mantan wakil presiden yang untuk sementara menggantikan peran Rousseff sejak Mei lalu, diambil sumpahnya pada Rabu, 31 Agustus 2016 waktu setempat untuk meneruskan periode kepresidenan sampai 2018 mendatang.
Selain itu, senat juga masih akan menggelar voting untuk memutuskan apakah Rousseff akan dilarang menduduki jabatan publik selama delapan tahun.
Presiden perempuan pertama Brazil itu membantah telah melakukan kesalahan dan menyatakan bahwa proses pemakzulan ditujukan untuk melindungi kepentingan elite ekonomi di Brazil.
"Mereka yang menginginkanku lengser adalah sekelompok orang yang ingin menghapus program sosial. Program yang berhasil mengangkat jutaan warga Brazil dari kemiskinan selama satu dekade terakhir," kata Rousseff.
Di sisi lain, musuh politik Rousseff berargumen bahwa pemakzulan terhadap presiden merupakan kesempatan bagi Brazil untuk memulai babak baru usai terjadinya krisis politik, resesi ekonomi terburuk dalam satu generasi, dan skandal korupsi yang melibatkan perusahaan minyak negara Petrobas.
Sementara itu di ibu kota Brazil, para pengendara sepeda motor berpawai untuk merayakan turunnya presiden yang popularitasnya turun sampai level di bawah 10 persen sejak memenangi pemilu 2014 lalu. Di kota terbesar Brazil, Sao Paulo, sejumlah warga menyalakan petasan untuk merayakan keputusan senat.
Pengganti Rousseff, Tener, berjanji akan memulihkan perekonomian yang terus menurun selama enam kuartal terakhir. Dia juga akan menerapkan kebijakan pengetatan ikat pinggang demi menyeimbangkan anggaran negara yang saat ini mengalami defisit.
Meski demikian, Tener akan menghadapi perlawanan sengit dari Partai Buruh yang berjanji akan menggelar demonstrasi di jalanan.