[CATATAN] Ribut Sopir Taksi Bukti Pemerintah Ngaco!


Aksi mogok dan unjuk rasa besar-besaran yang dilakukan sopir taksi konvensional dan sopir angkutan umum di Ibu Kota Jakarta, Selasa (22/3), yang berlangsung ricuh mendapat reaksi berbagai pihak.

Musisi Ahmad Dhani menilai aksi mogok dan unjuk rasa sopir taksi konvensional sepanjang Selasa (22/3/2016) yang diwarnai bentrok fisik dengan driver ojek berbasis aplikasi online menunjukkan ketidakmampuan pemerintah dalam menangani masalah.

"Ribut2 supir taksi bukti pemerintah tidak becus....Ngaco," ujarnya melalui akun Twitter, @AHMADDHANIPRAST.

Hal senada disampaikan pengamat sosial Joko Santoso HP.

"Saya pernah menulis status FB bahwa Gojek, Uber dan Grab yang berbasis aplikasi adalah wujud dari Industry Foresight. Industri seperti ini, menurut Prahalad, tak akan bisa dibendung, unbeatable. Karena berbasis teknologi yang sifatnya ceteris paribus.

Namun pembuat regulasi (pemerintah -red) yang membiarkan transportasi konvensional berlaga dengan mereka karena alasan "pasar bebas", itu alangkah luarbiasa noraknya. Dari awal... demo bentrok ini sudah bisa ditebak, kok. Apalagi, jika benar, bisnis aplikasi itu digelontorin dana asing yang luarbiasa besar. Itu sama halnya membiarkan rakyat berpacu di sirkuit yang sama, tapi dengan kendaraan yang berbeda-beda. Yang dimodali asing dan didukung hitech ibarat naik Formula 1... yang lain naik sepeda.

Dan mari kita ingat. Taksi hanya salah satu persoalan. Sangat banyak potensi2 konflik lain yang ada di sekitar kita. Jangan melengos pura2 tidak tahu. Posisikan kita "ke atas", helycopter view, seperti naik heli ke atas... sehingga bisa melihat permasalahan di bawah secara lebih komprehensif.

Hidup berbangsa itu bukan sekedar suka atau tidak suka. Cinta atau benci. Untung atau rugi. Tapi sejauh mana tatanan hidup bersamanya adil bagi semuanya.

Tanpa itu... percayalah. Hanya soal waktu saja."

Demikian tulis Joko Santoso HP di laman facebooknya, Selasa (22/3).