Ketua KAMMI Membantah Pernyataan LIPI yang Menyebut KAMMI Perpanjangan IM Berpaham Radikal


Ketua umum KAMMI Sulselbar Syahrul Mubarak membantah pernyataan dua peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Anas Saidi dan Endang Turmudi yang menyatakan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) memiliki hubungan ideologis dengan kelompok radikal internasional Ikhwanul Muslimin. "KAMMI adalah perpanjangan dari Ikhwanul Muslimin," kata Anas saat diskusi Membedah Pola Gerakan Radikal di Gedung LIPI, Jakarta, (18/2) Kamis lalu.

Syahrul menyayangkan lembaga LIPI membeberkan pemberitaan tanpa ada bukti yang mendasar."Kami secara kelembagaan sudah memberikan surat terbuka kepada Lembaga Peneliti Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam hal ini Pak Anas Dan Pak Endang terhadap pemberitaan fitnah melalui media sosial, tanpa ada kebenaran di dalamnya," kata Syahrul Mubarak Ketua KAMMI Sulselbar, Senin (29/2) saat dikonfirmasi seputarsulawesi.com.

Sementara itu, aktivis senior KAMMI Sulselbar Andi Aswadi menegaskan pemberitaan LIPI tersebut sebuah fitnah dan pembusukan organisasi serta tanpa didasarkan bukti yang akurat. "Organisasi KAMMI justru melawan radikalisme , tidak ada satupun materi pengkaderan di KAMMI yang mengarah pada radikalisme. Jadi, menurut saya itu fitnah dan upaya pembusukan organisasi kemahasiswaan KAMMI," tegas Andi Aswadi yang saat ini merupakan Sekjend PPI Sulsel.

Selanjutnya, Aswadi menjelaskan bahwa Muslim Negarawan adalah cita-cita kepemimpinan di KAMMI dengan semangat nasionalisme berlandaskan Pancasila. Pasca Mukernas KAMMI di Jawa Barat banyak tokoh nasional yang berpendapat bahwa kader KAMMI adalah pemimpin masa  depan Indonesia.

"Seharusnya LIPI harus membuktikan bagian yang dimaksud radikalisme dan saya berharap kepada pengurus DPP KAMMI untuk tidak tinggal diam dengan tuduhan ini. Kalau perlu segera melaporkan atas dasar pencemaran nama baik organisasi jika tidak ada permohonan maaf," tegas Aswadi.

Sedangkan, Ketua PP KAMMI, Kartika Nur Rakhman mengatakan adanya pemberitaan fitnah kepada organisasi KAMMI tersebut agar para pengurus KAMMI untuk tidak mengikuti permainan dan provokator dari pihak-pihak yang ingin melemahkan organisasi KAMMI.

Kartika Nur Rakhman pun menghimbau kepada semua pengurus dan kolega KAMMI untuk tidak mengikuti permainan pihak-pihak  yang ingin melemahkan kita dengan memberitakan isu radikalisasi kampus.

Sumber: seputarsulawesi.com