Pengamat Internasional: Bom Istanbul Tanda ISIS Mulai Serius Incar Turki


Turki kembali diguncang bom pada Sabtu 19 Maret di Istanbul di kawasan yang terkenal dengan wisata belanja, Istiklal Caddesi. Sedikitnya lima orang tewas dan 36 lainnya luka-luka. Menteri Dalam Negeri Efken Ala mengonfirmasi bahwa pelaku adalah teroris yang terkait ISIS.

Pengamat politik internasional Arya Sandhiyudha mengatakan serangkaian bom yang terjadi di Turki akhir-akhir ini tidak terlepas dari dinamika kawasan. Arya mengatakan bahwa kelompok ISIS yang menjadikan Suriah sebagai basis melakukan penetrasi melalui bagian tenggara Turki

“Indikasi terkuat dari pelaku bom ini terkait dengan ISIS yang mulai mengincar Turki setelah sukses menjadi salah satu kelompok dengan wilayah kendali terluas di Suriah,” ujar kandidat Doktor Fatih Universitas Istanbul itu kepada Okezone, Senin (21/3/2016).

Arya berharap Presiden RI Joko Widodo juga pemimpin-pemimpin dunia mendukung Turki dalam melawan terorisme. Sebagai satu-satunya negara yang berbatasan dengan Suriah dan Irak yang menjadi basis ISIS, Turki berada di garis terdepan dalam membendung ISIS.

“Dukungannya mesti serius, karena mereka berada di garis terdepan. Kalau Turki gagal, luapan permasalahannya akan ke Eropa dan kawasan lainnya,” tandas pria yang aktif di Komisi I DPR RI itu.

Memang terlihat adanya 'standar ganda' sikap para pemimpin dunia manakala Turki jadi sasaran pengeboman ISIS dengan kota-kota di negara Eropa semisal Paris. Tak ada dukungan para pemimpin dunia yang massif dan terkekspos luas manakala kota-kota Turki yang jadi sasaran ISIS.