Oleh: Ghassan Shami*
Bagi rakyat Palestina dan penentu kebijakan, pemilu Amerika memiliki makna penting. Ada yang optimis terhadap presiden baru Amerika yang barangkali bisa mendukung isu Palestina dan hak-haknya serta mengubah politik Amerika terhadap negeri para nabi ini. Apalagi selama ini politik Amerika dianggap tidak berimbang dan rasis serta penuh kebencian dan kedengkian terhadap Palestina dan hak-hak mereka.
Bangsa Palestina belum pernah melalui era presiden Amerika yang terang-terangan membela hak mereka bertahan di tanah air dan entitas mereka. Bahkan pemilu Amerika sebelumnya digelar usai Israel menggelar agresi “melumatkan” dan membunuh ribuan warga Palestina. Saat itu, presiden Barack Obama meminta Israel agar menahan diri dan justru menuding Palestina bertanggungjawab.
Dalam setiap pemilu di negeri Paman Sam, Palestina selalu menjadi obyek dan target. Sebaliknya, setiap kandidat presiden Amerika mencari pendukung dan simpati dari pemilih Yahudi di sana dan mendekati Israel serta mengunjungi negara penjajah ini serta mengeluarkan statemen mendukung negara zionis penjajah serta kejahatan-kejahatannya terhadap Palestina.
Harian Inggris Guardian dalam edisi terakhirnya mengungkap adanya surat yang dikirim kandidat Hillary Clinton (kandidat dari Partai Demokrat dalam pemilu Amerika) kepada milyarder Yahudi Amerika Hayem Thaban bahwa jika dirinya terpilih menjadi presiden Amerika maka ia akan mengizinkan Israel membunuh 200 ribu warga Palestina di Gaza dan bukan hanya 2000 saja. Hillary Clinton juga menyatakan akan mendukung negara yahudi dengan militer, diplomasi, ekonomi yang dibutuhkan untuk bisa menghabisi Hamas meski harus membunuh 200 ribu orang di Gaza.
Kandidat dari partai Republik, Donalt Trump juga dalam kampanye pemilunya yang didanai oleh salah satu milyuner yahudi mengumumkan untuk komitmen mewujudkan kepentingan Israel jika menang dalam pemilu Amerika.
Statemen rasis bukan hal asing di kalangan kandidat presiden dalam setiap pemilu Amerika. Mereka menyampaikan statemen rasis atas rakyat Palestina untuk menyenagkan zionis dan mencari simpati mereka demi meraup suara yahudi di Amerika yang cukup berpengaruh dalam pemilihan presiden.
Lobi Yahudi di Amerika memiliki kekuatan politik besar dan lembaga-lembaga media berpengaruh. Yahudi di Amerika juga menguasai lembaga-lembaga keuangan dan ekonomi. Mereka mampu menjadi daya berat salah satu kandidat presiden Amerika. Karena itu, mereka berusaha mencari simpati yahudi Amerika. Bahkan para kandidat berjuang mengegolkan program kampanye dan propaganda khusus yahudi di Amerika dan menunjukkan dukungan Yahudi terhadapnya menjadi seorang presiden.
Sebagian besar kandidat presiden dari partai Republik memiliki kedengkian dan kebencian kepada Palestina, tidak mendukung berdirinya negara Palestina. Bahkan mereka menyerukan untuk mengusir warga Palestina dan membiarkan mereka selamanya dalam penjajahan Israel. Dalam pemilu lalu, kandidat dari partai Republik Newt Gingrich mengeluarkan statemen berbahaya dan rasis yang mengatakan bahwa Palestina adalah kelompok teroris dan bangsa boneka buatan.
Para kandidat presiden Amerika menyadari pentingnya dukungan kepada Israel. Mereka hanya memberikan komitmen mendukung Israel dan membekalinya dengan senjata modern dan mengamankan perbatasannya. Tindakan bodoh apapun terhadap Israel bisa mengancam jabatan presiden Amerika. Karena itu mereka berjuang agar bisa menang dalam pemilu.
Siapapun presiden Amerika selalu memusuhi bangsa Palestina. Menurut Amerika, pemilik tanah Palestina adalah Israel sehingga mereka bekerja mewujdkan seluruh kepentingan Israel dan membelanya dalam semua forum-forum internasional.
Dalam sejarahanya, tidak pernah Amerika mendukung bangsa Palestina dan hak-haknya untuk merdeka. Dan kini pun para kandidat presiden Amerika mengumumkan kedengkian mereka terhadap Palestina dan ingin mengusir bangsa Palestina dari tanah air mereka.
Karena itu, bangsa Palestina seharusnya tak mengandalkan banyak dari peran Amerika. Perunding Palestina dalam proses perdamaian harus sadar bahwa Amerika hanya “main peran” sebagai pembela hak dan kebebasan. Namun riilnya mereka mendukung entitas zionis dan bahkan setiap tahunnya menggelontorkan ratusan jet tempur terbaru dan senjata mematikan untuk membunuh Palestina dan menghancurkan rumah-rumah mereka. Bukan rahasia lagi Amerika terang-terangan mendukung kejahatan Israel terhadap Palestina.[]
Sumber: infopalestina.com