Rangkuman Sikap Pimpinan MUI terhadap Ceramah Syaikh al-Azhar tentang "SUNNI-SYIAH"


Rangkuman sikap Pimpinan MUI terhadap ceramah Syaikh Akbar al-Azhar, Syaikh Ahmad Muhammad ath-Thayyib al-Asy'ariy di kantor MUI Pusat pada Senin, 22 Februari 2016 sebagai berikut:

(1) Pimpinan MUI menyampaikan apresiasi atas kunjungan beliau ke kantor MUI. Namun menyesalkan sebagian ceramah beliau yang mengandung tasykik (mengaburkan substansi masalah) dan terkesan simplikasi (menyederhanakan masalah) terhadap persoalan Sunni-Syi'ah.

(2) Pimpinan MUI tetap mengacu kepada hasil keputusan Rakernas MUI 1984 dan buku panduan MUI bahwa:

- TERDAPAT PERBEDAAN USHUL (POKOK AGAMA) ANTARA SUNNI DAN SYI'AH.
(Lihat buku "Himpunan Fatwa MUI Sejak Tahun 1975").

- SYI'AH DI INDONESIA HANYA ADA SATU FIRQOH YAITU IMAMIYAH ITSNA ASYARIYAH ALIAS RAFIDHAH YANG JELAS MENYIMPANG.
(Lihat buku panduan MUI "Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi'ah di Indonesia").

(3) Pimpinan MUI tidak sependapat jika dikatakan "Syi'ah dan Sunni adalah bersaudara". Syi'ah yang mana?? Apakah Syi'ah yang membunuhi Ahlus Sunnah di Iran, Iraq, Lebanon, Suriah, dan Yaman? Ucapan "Syi'ah dan Sunni adalah bersaudara" itu sudah tidak relevan lagi pada masa sekarang.

(4) MUI tetap akan mengeluarkan fatwa tentang kesesatan lima ajaran yang selama ini dianut oleh Syi'ah (mainstream), yaitu:
• سب الصحابة
• عصمة الإمامة
• رفض الخلفاء الراشدين
• تحريف القرآن
• نكاح المتعة

والله ولي التوفيق وهو المستعان وإليه التكلان


*Sumber: fb