Setelah Suriah, Somalia Adalah Penerima Bantuan Terbesar Dari Turki


Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud menggarisbawahi kontribusi Turki untuk pembangunan negaranya, dan ia mengkritik embargo yang dikenakan pada Somalia.

Berbicara kepada Anadolu Agency, Mohamud menekankan bagaimana pemerintah dan LSM Turki telah memainkan peran penting dalam proses rekonsiliasi di negaranya.

Dia mengatakan Ankara membantu proses pembangunan Somalia sementara LSM mengambil bagian dalam rekonstruksi dan pemulihan Somalia.

Mohamud ingat bahwa Turki pernah menjadi tuan rumah sebuah konferensi besar untuk semua tokoh tetua Somalia termasuk suku tradisional dan masyarakat sipil pada 2012.

“Hasilnya adalah pemerintah yang saya pimpin hari ini,” kata Mohamud.

Keterlibatan Turki di Somalia semakin intensif menyusul kelaparan 2011 yang menewaskan hampir 260.000 orang.

Selama kelaparan, perdana menteri Turki Recep Tayyip Erdogan -sekarang presiden-mengunjungi negara itu.

Empat tahun kemudian, sebuah bom mobil meledak di dekat sebuah hotel yang menampung sekelompok warga Turki, menyebabkan empat orang tewas – termasuk pelaku pemboman. Serangan ini terjadi sebelum kunjungan Erdogan.

Tiga pekerja Turki juga terluka selama serangan roket di Kedutaan Besar Turki di Mogadishu pada bulan April tahun 2014.

Tidak terpengaruh dengan segala serangan, Turki terus mempertahankan hubungan dengan negara tersebut. Somalia adalah lima negara penerima bantuan resmi terbesar dari Turki sejak 2011.

Turki juga telah berjanji untuk memberikan bantuan $ 2.000.000 setiap bulan. Mohamud menekankan Ankara akan memberikan bantuan ini tanpa prasyarat apapun dan jumlahnya akan membantu memenuhi defisit dari “anggaran kecil” Somalia.

Mohamud mengatakan perusahaan Turki adalah yang pertama yang memasuki Somalia dan mereka telah berinvestasi selama 3 tahun.

Setelah Suriah, Somalia adalah penerima bantuan terbesar dari masyarakat sipil Turki.

Minggu ini Turki menjadi tuan rumah Forum Kemitraan Tingkat Tinggi Somalia (High Level Partnership Forum Focusing On Progress In Somalia) selama dua hari di Istanbul, 23-24 Februari 2016. Menyambut investor asing untuk Somalia, Mohamud mengatakan negaranya telah membentuk undang-undang investasi asing dan ia berharap akan membuat Somalia menjadi tujuan investasi yang menarik.

Bank Dunia memperkirakan PDB Somalia berjumlah $ 5,7 miliar 2013, dengan PDB per kapita diperkirakan $ 435.

Pada tahun 2013, Somalia menempati peringkat negara kelima termiskin di dunia setelah bertahan dua dekade dalam konflik.

Konsumsi rumah tangga dibiayai dengan pengiriman dana setara dengan lebih dari 100 persen dari PDB Somalia pada 2013, kata Bank Dunia.

Embargo senjata terhadap Somalia menciptakan sebuah “ketidaknyamanan” bagi negara karena Somalia harus terlibat pertempuran melawan teroris internasional, Mohamud mengatakan.

(Kunjungan Erdogan ke Somalia, 2011)

Somalia-yang memiliki hubungan yang signifikan dengan Turki -sedang memerangi pemberontakan regional oleh milisi al-Shabaab tetapi menghadapi kesulitan akibat embargo senjata parsial, yang dikenakan pada tahun 1992.

Larangan ini yang sangat berpengaruh terhadap angkatan bersenjata Somalia dalam menangani para militan, Hassan Sheikh Mohamud mengatakan kepada Anadolu Agency di Istanbul pekan ini.

“Meskipun kami adalah negara berdaulat dan kami bukan pemerintahan transisi, tetapi kami tidak sepenuhnya bebas untuk membuat [kesepakatan] dengan mitra internasional kami,” kata Mohamud.

Dia mengatakan embargo juga “membuat pihak lain sangat tidak nyaman dan gelisah dalam mendukung Somalia [dengan] peralatan militer”.

Dewan Keamanan PBB yang menjatuhkan embargo pada Somalia telah memotong aliran senjata ke kelompok yang telah menggulingkan mantan diktator Mohamed Siad Barre dan menjerumuskan negara itu ke perang sipil.

Pada tahun 2013, PBB menyetujui untuk mengangkat sebagian embargo untuk memungkinkan pemerintah membeli senjata ringan untuk memerangi al-Shabaab, yang telah muncul sebagai ancaman keamanan utama di wilayah ini.

Mohamud sekarang menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk mengangkat embargo secara total.

Somalia telah memerangi al-Shabaab bersama tentara Uni Afrika dan mencoba untuk mengakhiri perang selama satu dekade. Mohamud mengandalkan rekonsiliasi nasional untuk menyatukan negara.

Namun, ada tantangan yang signifikan. Presiden Mohamud mengatakan rekonsiliasi tidak bisa terjadi “tanpa berfungsinya lembaga-lembaga negara, tanpa sistem peradilan, polisi dan aturan hukum.

“Rekonsiliasi dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang memiliki niat jahat.”

Dia juga mengakui bahwa masih ada “ketidakpercayaan” dalam masyarakat, membuat pejabat negara berkonsentrasi pada “perdamaian dan membangun kepercayaan.”

*Sumber: Daily Sabah, middleeastupdate.net

Baca juga: Erdogan, Pahlawan Somalia Pembuka Semenanjung Afrika