Sebuah fakta yang cukup mencengangkan terjadi di Inggris. Di sana, para muslimah senang dipoligami. Berbeda jauh dengan muslimah di Indonesia atau di negara lain yang tidak suka jika dirinya dipoligami oleh suami.
Para muslimah Inggris, terutama gadis-gadisnya mengaku siap jika harus nenjadi istri kedua. Pernyataan tersebut bukan tanpa bukti karena data tersebut telah dihimpun dari berbagai koresponden yang dilakukan oleh Dewan Syariah Inggris Mirzan Raja.
Tak hanya berupa ucapan, namun memang bukti menunjukkan bahwa lebih dari seratus gadis telah menjadi istri kedua dalam kurun waktu satu semester.
Apa yang menjadi penyebab muslimah Inggris berani melakukan hal tersebut?
Ternyata penyebab utamanya adalah sedikitnya jumlah laki-laki muslim yang ada di Inggris. Dan para muslimah ingin bisa menikah dengan laki-laki muslim demi membina rumah tangga yang Islami meski hanya menjadi istri kedua.
“It was my choice to marry him. There was no coercion,” kata Aisha mengutarakan kenapa dia mau dimadu. Itu adalah pilihannya bukan karena paksaan.
Bagi mereka, berbagi suami adalah solusi praktis yang memungkinkan mereka memiliki pasangan yang cocok dan persahabatan stabil yang disetujui oleh syariat Islam.
For them, sharing a husband is a practical solution that allows them a suitable partner and stable companionship all sanctioned by Islam.
Selengkapnya.... Britain’s Part-Time Wives