Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan teknologi Electro-Capacitive Cancer Therapy (ECCT) untuk terapi kanker dan Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) untuk diagnosa kanker temuan Warsito Purwo Taruno lebih canggih dari teknologi yang sama buatan Israel.
“Dia (Warsito) bersaing dengan Israel. Israel sudah mengeluarkan produk, kualitasnya di bawah Warsito,” ujar Nasir kepada VIVA.co.id, saat ditemui di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Selasa 23 Februari 2016.
Nasir menambahkan, teknologi milik Warsito kemasannya memang belum terlihat mewah. Namun, dari segi teknologi, ciptaan Warsito tak tertandingi oleh Israel.
“Maka sekarang Jerman, Kanada, Amerika Serikat, masih harus belajar dengan Warsito,” ungkap Nasir.
Sementara itu, Waristo sudah mulai ‘go international’, setelah pelatihan yang dilakukan awal Februari ini di Warsawa, Polandia. Sejumlah negara di belahan dunia pun antre ‘mencicipi’ teknologi Antikanker milik Warsito itu.
Negara yang sudah menantikan yakni, Kanada, AS, Australia, Singapura, Malaysia, Sri Lanka, Rusia, Dubai, Arab Saudi sampai India.
Dengan Singapura, Warsito telah menandatangani kontrak untuk riset, pengembangan dan produksi alat ECCT dan ECVT untuk diedarkan ke seluruh dunia. (asp)
Sumber: VIVAnews