Hamas Kutuk Serangan Teror di Kuwait dan Tunisia Yang Diduga Dilakukan ISIS


Gerakan Hamas mengutuk keras peledakan terhadap Masjid Imam Shadiq di Kuwait, dan serangan bersenjata terhadap sebuah hotel di kawasan wisata Tunisia, dan menganggapnya sebagai tindakan kriminal yang bertentangan dengan semua nilai dan norma.

Dilansir infopalestina.com, anggota biro politik Hamas, Izzat Rishq dalam keterangan persnya, Jumat (26/6) mengatakan, peledakan Masjid Imam Shadiq merupakan tindakan kriminal yang menyalahi semua nilai dan norma, Hamas mengutuk keras kejahatan tersebut, semoga Allah melindungi negara dan rakyat Kuwait.

Hamas menyampaikan belasungkawa terhadap bangsa Kuwait, semoga Allah memberikan keamanan dan stabilitas kepada negara Kuwait, dan doa kami semoga korban luka segera mendapatkan kesembuhan.

Rishq menyebut serangan bersenjata terhadap hotel di Tunisia sebagai kejahatan kriminal yang hendak merusak agenda demokrasi di dunia.

Kuwait dan Tunisia menjadi sasaran serangan berdarah yang menewaskan dan melukai puluhan orang, salah satunya menyasar sebuah masjid di kota Kuwait, dan kawasan wisata di kota Tunisia.

***

Serangan teror beruntun terjadi di tiga benua, mengakibatkan puluhan orang terbunuh di Tunisia, Kuwait dan Prancis, hanya sehari setelah grup militan Negara Islam (ISIS) mengeluarkan seruan untuk mengangkat senjata di bulan suci Ramadhan.

Sebuah insiden mengerikan terjadi di kawasan industri. Beberapa sekelompok orang tak dikenal menabrakkan mobil ke gedung perusahaan gas milik Amerika Serikat. Akibatnya, 1 orang tewas dan beberapa mengalami luka-luka.

Kemudian potongan kepala manusia ditemukan di lokasi kejadian yang berada di wilayah tenggara Prancis. Bendera khas militan IS dilaporkan ditemukan di dekat lokasi penemuan potongan kepala.

Sementara itu di Kuwait, terjadi serangan bom bunuh diri di sebuah masjid Syiah saat shalat Jumat berlangsung. Sedikitnya, 25 orang tewas dan 202 orang mengalami luka-luka dalam peristiwa tersebut seperti dilaporkan Kementerian Dalam Negeri setempat.

Seorang saksi, Khalil al-Salih mengatakan saat ledakan tengah penuh sesak sekitar 2 ribu orang di masjid Syiah ini seperti dilaporkan kantor berita Reuters.

“Terlihat jelas bahwa pengebom bunuh diri masih muda, ia tampak berumur sekitar 20an. Saya melihat dengan mata saya sendiri. Dia (pengebom) berada di ruang doa saat bersujud,” ujar Khalil al-Salih.

Sementara di Tunisia, sekitar 37 orang–sebagian besar turis–menjadi korban dalam penembakan keji yang dilakukan oleh seorang pria di Hotel Imperial Marhaba di Distrik Sousse.

Seluruh tiga serangan itu berlangsung pada Jumat pagi.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mohamed Ali Aroui mengatakan saat kejadian seorang pria masuk melalui belakang hotel dan melepaskan tembakan bertubi-tubi kepada turis yang sedang berjemur sebelum ia masuk lewat area kolam renang. Akibatnya puluhan korban tewas dalam insiden mengerikan tersebut.

Si pelaku tewas. Kemudian tersangka dalam insiden tersebut telah ditahan. Belum ada keterangan lebih detil dari pihak berwenang.