Ketum Persis: Islam Nusantara Bisa Merusak Islam


Islam kembali menjadi bahan pembicaraan, terlebih setelah muncul embel-embel nusantara di belakangnya. Topik serupa pernah hangat diperbincangkan beberapa tahun silam, ketika muncul istilah Islam liberal yang kemudian menjelma menjadi Jaringan Islam Liberal (JIL).

Ketua Umum Persatuan Islam (Persis), M. Abdurrahman mengatakan, penggunaan istilah Islam nusantara akan sangat berdampak pada pengamalan ajaran Islam, juga hakikat Islam itu sendiri. Dikatakannya, Islam nusantara berarti penyesuaian ajaran Islam dengan tradisi dan atau budaya nusantara.

“Ini terbalik. Seharusnya Nusantara Islami, kita berusaha mengIslamkan nusantara,” katanya kepada persisalamin.com, Kamis (25/6) kemarin.

Abdurrahman melanjutkan, penggunaan Islam nusantara sangat berbahaya, karena akan mengaburkan makna Islam, dan menjadikan Islam memiliki banyak versi.

“Kalau ada Islam Nusantara, nanti ada Islam Eropa, Islam Amerika, Islam Arab, dan seterusnya. Di Padang ada Islam Padang, di Jawa Barat ada Islam Sunda. Ini kacau, seolah-olah Islam itu banyak macamnya,” terangnya.

“Yang namanya Islam ya Islam saja. Yaitu agama yang ajarannya berdasarkan Qur’an dan Hadis,” imbuhnya.

Abdurrahman khawatir jika Islam nusantara dibenarkan, maka Islam akan menjadi rancu dan rusak. Karenanya, dirinya meminta kesadaran masyarakat untuk tidak menggunakan istilah Islam nusantara apalagi menjadikannya sebagai konsep dalam beragama.

“Nanti orang akan beribadah itu berdasarkan pada budaya daerahnya, bukan berdasar pada Qur’an dan Hadis. Kalau sudah begitu nanti orang beribadah itu semaunya. Akan rusak agama ini” tegasnya.

Masih kata Abdurrahman, dirinya akan membawa masalah ini ke forum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI). Sebab, demikian Abdurrahman, jika dibiarkan  hal itu akan memecah belah Islam.

“Ada 14 ormas Islam yang berkumpul di sana.  Kita akan tolak itu yang disebut Islam Nusantara. Kalau Islam di Nusantara tidak masalah, itu pun selama dasarnya Qur’an dan Hadis,” pungkasnya. (IK/4280)

Sumber: persisalamin.com