Setelah sukses dengan film Hanya Kerudung Sampah (HKS), sutradara film Islami Humar Hadi menelurkan kembali karya berkualitas berjudul “Tausiyah Cinta”.
Film ini dikerjakan oleh Bedasinema Pictures & akun @tausiyahku mengklaim akan jadi film menarik dan berbeda.
“Kita semua kangen dengan sosok anak muda yang mencintai Al qur’an dan menjaga hafalannya. Film yang sangat dekat dengan keluarga dan menjadi tontonan pilihan keluarga Indonesia,” katanya, Depok, Sabtu (27/6).
Lalu, apa yang membedakan film ini dengan film selanjutnya?
“Lebih menguras kreativitas dan lebih bertarung dengan ego pribadi,” kata sutradara yang diharapkan menjadi “The Next Chaerul Umam” ini.
Kisah diawali dari kebencian Lefan (Rendy Herpy) pada ayahnya menguak sebuah perjalanan batinnya yang kering. Jiwanya kosong. Ia harus kehilangan ibu yang terdzolimi oleh ayahnya sendiri. Ia berjuang membuktikan pada ayahnya bagaimana caranya memuliakan perempuan.
Lefan mengalami katarsis (berkali-kali merasakan pergulatan batin), layaknya seorang yang kehausan di padang pasir. Ia tahu bahwa ia haus, tetapi terus menemui jalan buntu untuk mencari jalan yang lebih baik.
Sampai akhirnya Ia bertemu seorang pemuda yang teduh bernama Azka (Hamas Syahid Izzuddin), sosok arsitek sholeh, tampan, dan hafidz Qur’an. Azka adalah sosok yang nyaris sempurna. Lefan menemukan kharisma dan apa yang tidak ia dapatkan dari sosok ayahnya. Lefan kenal dengan Azka dalam satu project .
Persahabatan mereka dimulai. Lefan dan Azka sama-sama dibesarkan dalam keluarga islam yang taat namun Lefan sungguh berbanding terbalik dengan Azka.
Lefan terus mencari jawaban pergulatan-pergulatan batin yang dialaminya kepada Azka. Pertanyaan-pertanyaan kritis dari Lefan terus menyerang Azka satu demi satu.
Project di kantor mempertemukan dua pemuda tampan ini dengan Rein (Ressa Rere), gadis cantik yang juga hafal qur’an, senang memanah dan lincah membuat gambar siluet. Rein adalah mahasiswi Teknik Lingkungan tingkat akhir yang sedang merampungkan skripsinya.
Persahabatan Azka dan Lefan makin sinergis. Sesuatu hal terjadi.
Lefan merasakan konflik batin , ia kehilangan.
Lefan mendapatkan sesuatu pada diri Rein yang tidak ada pada diri almarhumah kakaknya, Elfa (Hidayatur Rahmi). Ternyata, ada sosok sholehah yang membuat hati Lefan merasakan sesuatu yang menyentuh.
Ada sebuah keputusan yang tidak wajar yang membuat Lefan makin terpukul. Keputusan apakah itu?
Film yang juga dibintangi Meyda Sefira, Irwansyah, Hilman Rosyad, Afwan Riyadi, dan Peggy Melati Sukma ini akan tayang di bioskop nasional Oktober 2015. (ri)
Sumber: http://ift.tt/1BUrEEU
Film ini dikerjakan oleh Bedasinema Pictures & akun @tausiyahku mengklaim akan jadi film menarik dan berbeda.
“Kita semua kangen dengan sosok anak muda yang mencintai Al qur’an dan menjaga hafalannya. Film yang sangat dekat dengan keluarga dan menjadi tontonan pilihan keluarga Indonesia,” katanya, Depok, Sabtu (27/6).
Lalu, apa yang membedakan film ini dengan film selanjutnya?
“Lebih menguras kreativitas dan lebih bertarung dengan ego pribadi,” kata sutradara yang diharapkan menjadi “The Next Chaerul Umam” ini.
Kisah diawali dari kebencian Lefan (Rendy Herpy) pada ayahnya menguak sebuah perjalanan batinnya yang kering. Jiwanya kosong. Ia harus kehilangan ibu yang terdzolimi oleh ayahnya sendiri. Ia berjuang membuktikan pada ayahnya bagaimana caranya memuliakan perempuan.
Lefan mengalami katarsis (berkali-kali merasakan pergulatan batin), layaknya seorang yang kehausan di padang pasir. Ia tahu bahwa ia haus, tetapi terus menemui jalan buntu untuk mencari jalan yang lebih baik.
Sampai akhirnya Ia bertemu seorang pemuda yang teduh bernama Azka (Hamas Syahid Izzuddin), sosok arsitek sholeh, tampan, dan hafidz Qur’an. Azka adalah sosok yang nyaris sempurna. Lefan menemukan kharisma dan apa yang tidak ia dapatkan dari sosok ayahnya. Lefan kenal dengan Azka dalam satu project .
Persahabatan mereka dimulai. Lefan dan Azka sama-sama dibesarkan dalam keluarga islam yang taat namun Lefan sungguh berbanding terbalik dengan Azka.
Lefan terus mencari jawaban pergulatan-pergulatan batin yang dialaminya kepada Azka. Pertanyaan-pertanyaan kritis dari Lefan terus menyerang Azka satu demi satu.
Project di kantor mempertemukan dua pemuda tampan ini dengan Rein (Ressa Rere), gadis cantik yang juga hafal qur’an, senang memanah dan lincah membuat gambar siluet. Rein adalah mahasiswi Teknik Lingkungan tingkat akhir yang sedang merampungkan skripsinya.
Persahabatan Azka dan Lefan makin sinergis. Sesuatu hal terjadi.
Lefan merasakan konflik batin , ia kehilangan.
Lefan mendapatkan sesuatu pada diri Rein yang tidak ada pada diri almarhumah kakaknya, Elfa (Hidayatur Rahmi). Ternyata, ada sosok sholehah yang membuat hati Lefan merasakan sesuatu yang menyentuh.
Ada sebuah keputusan yang tidak wajar yang membuat Lefan makin terpukul. Keputusan apakah itu?
Film yang juga dibintangi Meyda Sefira, Irwansyah, Hilman Rosyad, Afwan Riyadi, dan Peggy Melati Sukma ini akan tayang di bioskop nasional Oktober 2015. (ri)
Sumber: http://ift.tt/1BUrEEU