Diputus Kontrak Nike Gara-gara Anti-LGBT, Pacquiao Banjir Dukungan


Simpati dan pembelaan kini mulai berdatangan, bagi petinju Filipina Manny Pacquiao, yang awalnya dikecam karena komentarnya tentang kaum LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) yang dikatakan lebih hina dari binatang.

Simpati untuk petinju yang dijuluki PacMan diantaranya dari penguasaha dan promotor tinju kelas dunia, Robert "Bob" Arum.

Dikutip dari Boxing Scene pada Minggu, 21 Februari 2016, Bob Arum sebelumnya mendukung keputusan Nike, untuk memutus kontrak dengan Pacquiao, karena komentarnya soal LGBT. Namun Arum telah mengubah sikapnya, setelah melihat dukungan yang datang bagi Pacquiao.

Arum kini mengatakan, Pacquiao memiliki hak untuk menolak pernikahan sesama jenis, karena itu didasari keyakinan agamanya. "Walau orang mungkin tidak setuju, dia berhak mengatakannya," ujar Arum.

Dia menambahkan, banyak orang di Amerika Serikat (AS), yang memiliki keyakinan sama dengan Pacquiao, menolak pernikahan sejenis. Dukungan juga datang dari Oliver Holt, jurnalis olahraga Sports Mail yang telah meraih banyak penghargaan.

Putra penulis populer Inggris, Thomas Holt, dan artis Eileen Derbyshire, itu mengatakan lega Pacquiao berani menyatakan pandangannya. Menurutnya orang tidak semestinya senang, dengan pahlawan olahraga mereka yang penuh pencitraan.

Holt menegaskan bahwa Manny Pacquiao memiliki hak untuk menyampaikan opininya. "Manny Pacquiao hanya menjalankan haknya untuk kebebasan berbicara. Manny Pacquiao hanya menyuarakan keyakinan jutaan umat Kristiani di seluruh dunia."

"Manny Pacquiao sesungguhnya orang yang sangat baik, sungguh," kata Holt. Sementara di dunia, banyak orang hanya menggunakan nama Tuhan, sebagai bagian dari sumpah serapah. Banyak petinju mengumbar kebencian, tapi Pacquiao menyuarakan keyakinannya.

Pacquiao dianggap bersalah, karena menjalankan kebebasan berbicara. Lebih buruk lagi, dia dihujat karena menyuarakan keyakinannya.

Pembelaan lain dari dari mantan reporter ABS dan CBN, yang kini menjadi pemimpin redaksi majalah Filipina, Ira Panganiban. Dia mengingatkan, bagaimana Pacquiao sering diejek oleh kelompok LGBT, tapi dia tidak pernah membalas.

"Ketika anggota komunitas gay mengolok-olok Pacquiao dan ibunya, Pacquiao merespon semuanya dengan tenang. Saat orang menghina kecerdasannya, sang juara tidak marah. Saat mereka menyebutnya idiot, dia hanya membuktikan dirinya menjadi seorang juara," tulis Panganiban.

Reaksi kaum LGBT terhadap pernyataan Pacquiao, disebut Panganiban, seperti anak kecil yang manja, selalu hanya ingin menang. LGBT menuntut toleransi, tapi justru mereka yang tidak memberi toleransi, pada keyakinan dan pendapat orang lain.

"Sekarang siapa yang fanatik, yang tidak bisa menerima pendapat orang lain, dan memaksakan keyakinan mereka?" ujar Panganiban.

Seperti diberitakan, pada Rabu (17/2), Nike memutus hubungan kerja sama dengan Pacquiao setelah ia mengeluarkan komentar bahwa homoseksual "lebih rendah dari binatang". Nike juga mengatakan bahwa komentar Pacquiao itu "memuakkan" dan bahwa mereka menentang semua jenis diskriminasi.

Ketika ditanyai New York Times soal keputusan Nike, Pacquiao mengatakan tak bermasalah dengan hal itu. Pacquiao menegaskan tak menyesal dengan ucapannya dan "bahagia" karena telah menyuarakan sikap.

"Saya tak terlalu pusing dengan kontroversi. Saya lebih bahagia karena saya mengatakan yang sebenarnya," ujarnya.

"Akan lebih buruk lagi jika saya menyembunyikan kebenaran. Saya bahagia karena lebih banyak orang awas tentang yang sebenarnya. Tentu saja saya menentang pernikahan sesama jenis. Tapi saya tidak mengutuk," tegas petinju legendaris 37 tahun ini.