Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengungkapkan, puluhan ribu pekerja asal China sudah menyerbu Indonesia. Namun, yang masuk justru bukan tenaga kerja terampil.
Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, berdasarkan pantauan pihaknya di lapangan memperlihatkan puluhan ribu tenaga kerja asal Negeri Tirai Bambu itu tidak memiliki keahlian. Misalnya hanya mengurusi pekerjaan kecil.
"Kita tidak anti China, tapi fakta di lapangan temukan itu China bawa pekerja tidak terampil karena dia tak punya skill, pemerintah bisa berantas. Seperti tukang masak, operator mesin forklifts, puluhan ribu dari China langsung," ujarnya di Jakarta, Selasa (2/2/2016).
Iqbal mengemukakan, masuknya puluhan ribu pekerja asal China ini juga diakui oleh Gubernur Banten Rano Karno. Selain itu, mereka juga sudah masuk ke Sulawesi Tenggara (Sulteng).
"Di Banten, Gubernur Rano Karno akui 30.000 pekerja China masuk ke Banten. Selain itu, 6.000 di Sulteng sudah masuk di proyek mercusuar," kata dia.
Menurutnya, tidak menjadi masalah jika tenaga kerja yang masuk ke Indonesia memiliki keterampilan khusus. Sama halnya seperti untuk proyek kereta cepat.
"Saya tidak tahu di kereta api cepat jumlahnya, saya kira sama, kalau punya keahlian bekerja, saya rasa tidak masalah. Jepang misalnya bawa tenaga hukum internasional dan manajer pabrik," pungkas Said.
Sumber: Sindonews
***
Sementara banyak PHK yang menimpa pekerja Indonesia.
(Baca: Panasonic Toshiba Tutup, 2.500 Karyawan Kena PHK)