Surat Edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor S.1230/PSLB3-PS /2016 Tentang Harga dan Mekanisme Penerapan Kantong Plastik Berbayar telah diterbitkan. Isinya adalah regulasi yang mengatur bahwa setiap kantung plastik saat berbelanja harus dibayar Rp. 200 oleh konsumen. Ini merupakan terobosan pemerintah untuk mengurangi sampah plastik yang menjadi permasalahan lingkungan selama ini.
APAKAH NEGARA INI SUDAH KERE.. ???
Membuat suatu kebijakan tata aturan yang nyleneh.
Aturan yang tak lebih hanya seperti guyonan.
JIKA INGIN KURANGI LIMBAH PLASTIK KENAPA GAK PABRIK PLASTIKNYA SAJA YG DI TEKAN DALAM MEMPRODUKSI PLASTIK.KENAPA MALAH DI BEBANKAN PADA KONSUMEN??
LUCU KAN???
Anggaran dari negara untuk penanggulangan pencemaran limbah plastik di kemanakan???
APAKAH NEGARA SUDAH KERE? HARUS MENERAPKAN PUNGUTAN PADA RAKYATNYA??
Mengenaskan..
LIMBAH PLASTIK TIDAK HANYA KANTONG PLASTIK SAJA.
TAPI JUGA ADA BUNGKUS MAKANAN RINGAN. BUNGKUS MIE. BOTOL MINERAL. BUNGKUS CIKI CIKI. BUNGKUS PERMEN dll...
Apakah juga diterapkan harus bayar juga...??? Hahaha.. KOCAK SEKALI ATURAN DAGELAN INI..
Akhirnya muncul persepsi... DENGAN MEMBAYAR 200 RUPIAH BOLEH MENCEMARI LINGKUNGAN.. KOCAK KAN???
Apakah akan membuat penggunaan plastik berkurang? Tidak!
"Pakai plastik lebih praktis. Mending saya bayar Rp 200 daripada harus bawa tas sendiri. Ribet," kata Stella. Selain itu, ia mengaku tidak terbiasa membawa tas ke mana saja. (KOMPAS)
Klo memang pemerintah serius ingin mengurangi limbah plastik kenapa tidak membuat aturan penggunaan bahan ramah lingkungan ke pabrik plastiknya..??
Duuuhhh... kentara sekali hanya ingin melakukan pungli...
Belum lagi dengan pengawasan serta pelaksanaan aturan ini yang pada ujungnya hanya menjadi ajang pungli korupsi ..
200 rupiah jika di kalikan sekian bisa hasilkan 200 milyar...SIAPA YG AWASI ???
SUNGGUH MENGENASKAN NEGERI INI
JIKA DI KUASAI PARA DAGELAN
(by Surati Suratman)