Mantan Menteri Perdagangan: Hati-hati dengan Produk Cina


Derasnya produk Cina masuk ke Indonesia harus disikapi pemerintah dengan hati-hati. Rendahnya kualitas barang, jelas merugikan konsumen. Dan, industri dalam negeri bisa mati pelan-pelan.

Dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (06/02/2016), mantan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengingatkan masalah ini. Kata Gobel, sudah banyak perusahaan yang mengalami kesulitan bisnis akibat banjirnya produk Cina yang minim harga dan kualitas di pasaran. "Bagaimana kita mau bersaing jika banyak produk berkualitas KW 4 asal Cina masuk ke sini," papar Gobel.

Ya, pernyataan bos Panasonic Gobel ini, tentunya menjawab pernyataan sejumlah pejabat ekonommi di kabinet kerja Presiden Jokowi. Beberapa waktu lalu Menperin Saleh Husin dan Menko Perekonomian Darmin Nasution menyatakan bahwa tutupnya industri di tanah air karena kalah bersaing.

Masih menurut Gobel, pemerintah seharusnya bertindak bijaksana dengan melindungi industri dalam negeri yang sudah berjalan. Konkretnya harus ada policy yang bernuansa protected terhadap industri di dalam negeri.

"Makanya, penting sekali itu penerapan standar nasional (Standar Nasional Indonesia/SNI) untuk melindungi industri di tanah air. Dari serbuan produk impor murah namun tak berkualitas," ujar Gobel.

Dalam diskusi ini, Presiden Komisaris Grup Panasonic Gobel ini mengakui bahwa perusahaanya kelimpungan untuk bisa bersaing dengar produk-produk impor asal Cina yang kualitas serta harganya rendah. Mau tak mau, upaya restrukturisasi harus dilakukan. "Kami merestrukturisasi tiga pabrik lampu di Pasuruan (Jawa Timur), Cikarang dan Cileungsi (Jawa Barat). Pabrik yang di Cikarang tutup," terang Gobel.

Sumber: inilah.com