PT Pertamina (Persero) ditengarai mengalami kerugian ketika harus mengolah minyak mentah yang diimpor dari Sonangol, BUMN migas Angola, akibat adanya tambahan biaya mengingat minyak tersebut tidak bisa diolah di Kilang Balongan.
"Pertamina harus memindahkan pengolahan minyak Sonangol dari Kilang Balongan di Indramayu ke Kilang Cilacap. Adanya cost transportasi tambahan ini berarti Pertamina rugi dalam mengolah minyak Sonangol," ujar pengamat energi Yusri Usman di kawasan Cikini, Rabu (3/6).
Minyak Sonangol, kata dia, membeku ketika diolah di Kilang Balongan dan harus dipindah ke Kilang Cilacap yang memiliki fasilitas lebih baik.
Yusri menambahkan, minyak dari Sonangol tersebut merupakan pengadaan hasil transaksi antara Sonangol EP dengan Pertamina melalui Petral Energy Service (PES) berdasarkan tender Juni 2014 sebanyak 900 ribu barel. "Harga yang dibeli oleh PES sesuai dengan harga pasar. Berbeda dengan apa yang dikatakan pemerintah bahwa minyak Sonangol didiskon," ucapnya.
Yusri meminta agar pengadaan minyak dari Sonangol itu diusut karena tidak adanya kajian terlebih dahulu terhadap samplingnya.
Sumber: migasreview.com
Baca juga: Tunjuk Sonangol, Bukti Jokowi Perkaya Mafia Migas dan Partai Penguasa