Habib Rizieq Shihab: Istana Negara Harus di Ruqyah


Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab mengomandoi ratusan massa dari Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) untuk berpindah aksi ke depan Istana Negara, di jalan Medan Merdeka utara, Jakarta Pusat, Senin (1/6/2015).

Sebelumnya ratusan orang dari sejumlah Ormas seperti Front Pembela Islam (FPI), Forum Betawi Rempug (FBR) dan Forum Umat Islam (FUI) tersebut berunjukrasa di depan gedung DPRD DKI, di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, menuntut Basuki Tjahaja Purnama turun dari jabatan Gubernur DKI.

Sebelum memerintahkan massanya berpindah tempat, Rizieq Shihab mengatakan Istana Negara mesti segera di Ruqyah.

Lantaran di tempat Presiden Joko Widodo berkantor tersebut telah terjadi aktivitas sesat dan menyimpang dari ajaran agama Islam.

"Istana negara harus di Ruqyah agar tidak sesat dan tidak ada lagi setan masuk," ujar Rizieq dari atas mobil komando.

Aktivitas sesat yang dimaksud Rizieq adalah pembacaan Alquran menggunakan langgam Jawa saat perayaan isra Miraj di Istana Negara pada 15 Mei lalu.

Dibacakannya Alquran dengan langgam daerah tersebut menurut Rizieq merupakan penghinaan bagi umat Islam.

"Di Istana, Alquran dibacakan dengan langgam Jawa, mungkin nanti diiringi Jaipongan, terus diiringi dangdut, ini sesat, presidennya keblinger, menterinya juga keblinger, jadi harus di Ruqyah," katanya.

Usai mendapat perintah dari Rizieq, ratusan massa tersebut akhirnya berpindah menuju istana negara menggunakan sepeda motor. Rombongan pengunjukrasa tersebut mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian.

Sumber: Tribunnews