Kunjungan ke Rakhine Myanmar, Aktor Matt Dillon: Muslim Rohingya dibiarkan layu dan mati


Aktor Matt Dillon hanya punya satu kata untuk diucapkan, setelah mengunjungi kamp Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine, Myanmar, 29 Mei kemarin. Yaitu; menyedihkan.

"It was heartbreaking. Saya tidak tahu harus berkata apa lagi," ujar Dillon, seperti diberitakan sejumlah media. "Orang-orang terluka tapi tak terobati, bayi-bayi kurus kurang gizi, lesu, dan anak-anak bertatapan kosong."

Matt Dillon adalah selebriti pertama dunia yang tiba di ghetto Muslim Rohingya di bagian barat Rakhine. Ia berbicara dengan banyak orang, melalui penerjemah, dan mendengar penderitaan setiap orang.

"Tidak ada yang harus hidup seperti ini," lanjutnya. "Muslim Rohingya sedang dicekik perlahan, tidak punya harapan untuk masa depan, dan tempat untuk pergi."

Selama lima dekade Muslim Rohingya teraniaya, tapi situasi terburuk dimulai sejak 2012. Ketika itu, masyarakat besar Rakhine Buddhis menyerang permukiman dan membakar permukiman mereka.

Pemerintah menggiring mereka ke ghetto (kamp), dengan fasilitas kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan, minim. Lebih buruk lagi, biksu menghalalkan semua tindakan buruk terhadap Muslim Rohingya yang dilakukan penganut Buddha.

Kini, sebagian dari mereka mencoba mencari peruntungan di luar. Mereka menjadi manusia perahu, terkatung-katung di tengah laut, dan menciptakan krisis pengungsi di Asia Tenggara.

"Aku pernah mengunjungi kamp pengungsi di Sudan, Kongo, dan lainnya. Tidak ada yang seburuk ini. Di sini, Muslim Rohingya seolah dibiarkan layu dan mati," ujar Dillon.

Dillon memutuskan datang ke ghetto Muslim Rohingya di Rakhine, setelah bertemu aktivis Thin Khin yang menggelar acara penggalangan dana di Washington.(inilah)

Sumber:
Actor Matt Dillon Puts Rare Celebrity Spotlight on Rohingya
http://ift.tt/1I0O6OD