Oknum Aktivis Antikorupsi (ICW) Diduga Berijazah Palsu


Medan - Pihak kepolisian masih melakukan pengembangan atas pengungkapan jual beli ijazah palsu oleh University of Sumatera di Medan, beberapa waktu lalu. Kabar yang beredar, banyak pengguna ijazah palsu itu berasal dari kalangan pemerintahan, lembaga swadaya masyarakat, bahkan oknum aparat.

"Beberapa hari yang lalu, kami melaporkan aktivis dari Indonesian Corruption Watch (ICW) wilayah Kabupaten Langkat, berinisial MU. Dia diduga kaki tangan Rektor University of Sumatera. Dia juga yang mendirikan plang universitas itu di daerah Langkat," ujar kata Koordinator Masyarakat Marginal Sumut, Togar Lubis, Kamis (4/6) malam.

Togar mengharapkan, polisi mengungkap keterlibatan oknum aktivis antikorupsi yang dianggap turut terkait
dalam kasus tersebut. Patut diduga, tidak sedikit di antara oknum pegawai pemerintahan yang membeli ijazah dari kampus fiktif tersebut. UM membeli ijazah S1 jurusan Fisip dengan tanggal wisuda 25 November 2014.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Medan, Kompol Aldi Subartono, mengatakan, pengembangan kasus dari penanganan kasus ijazah palsu oleh Rektor University of Sumatera, Marsaid Yushar (65), masih dilakukan. Pemeriksaan berdasarkan pengakuan Marsaid yang mengaku, seorang kepala sekolah di Medan, mewmbeli ijazah dari kampus tersebut.

"Ada seorang kepala sekolah dan seorang pengurus olahraga asal Langkat, yang rencananya diperiksa, Jumat (5/6). Ini bagian dari pengembangan perkara yang ditangani itu. Pemeriksaan masih sebatas sebagai saksi. Kasus ijazah palsu ini tetap dilanjutkan sampai ke pengadilan," sebutnya.

Sumber: http://ift.tt/1FW1DU2




Related Posts :