Situasi Tak Menentu, Manajer Persib Pilih Mundur


Kecewa oleh kondisi dan situasi yang terjadi di sepak bola Indonesia, Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar memilih meletakan jabatannya sebagai Komisaris PT Liga Indonesia setelah tak ada kepastian kompetisi dan jatuhnya sanksi FIFA kepada Indonesia.

Umuh mengungkapkan sudah cukup lelah dengan konflik yang terus terjadi dalam sepak bola Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Kini konflik tersebut seolah mencapai puncaknya setelah FIFA menjatuhkan suspend kepada Indonesia akibat campur tangan pemerintah terhadap federasi dalam hal ini, PSSI.

"Saya sudah memutuskan untuk mundur dari posisi Komisaris di PT Liga. Saya sudah sangat lelah dengan kondisi yang terjadi dalam sepak bola Indonesia. Ini keputusan terbaik dan untuk saat ini saya ingin istirahat dulu dari segala urusan terkait sepak bola," ujarnya kepada wartawan di salah satu kediamannya di Desa Ciluluk, Tanjung Sari, Kabupaten Sumedang.

Tak adanya agenda kompetisi memang praktis membuat sosok yang dikenal loyal kepada Persib dan dekat dengan anggota tim Maung Bandung itu, merasakan kegalauan yang sama dengan pemain, pelatih dan jajaran ofisial. Karena itu Umuh pun berpikir untuk melakukan langkah yang sama yakni mundur dari posisi Manajer Persib.

Selain menjabat sebagai manajer tim, Umuh pun dipercaya sebagai salah satu komisaris di PT Persib Bandung Bermartabat (PBB). Namun, hal itu kata dia masih sebatas rencana karena harus dibicarakan lagi dan ada beberapa urusan yang harus diselesaikannya.

"Saya sudah bicarakan hal ini, tapi beberapa pengurus mengatakan langkah ini (mundur) terlalu cepat, harus dipertimbangkan lagi dan saya juga masih harus menyelesaikan tanggungjawab kepada pemain, pelatih, serta ofisial. Mungkin setelah itu saya akan benar-benar mundur," tegasnya.

Secara pribadi Umuh mengaku berat hati jika dirinya harus meninggalkan Persib, klub yang bisa dikatakan turut dibawa dan diperjuangkan dirinya lepas dari APBD hingga akhirnya sejumlah pengusaha dan figur asal Jawa Barat menyelamatkan Persib dengan membentuk PT PBB sebagai badan hukum dan perusahaan yang mengelola Persib pada tahun 2009.

Lebih lanjut Umuh mengaku kecewa dengan situasi yang terjadi saat ini. Bukan karena sanksi FIFA yang melarang Indonesia tampil di ajang internasional, tapi karena pihak-pihak yang selama ini bertikai tak kunjung mau duduk bersama hingga kemudian banyak yang jadi korban, terutama akibat terhentinya kompetisi.

"Terus terang saya bingung akan dibawa kemana sepak bola Indonesia ini? Termasuk akan seperti apa nanti Persib ke depannya karena sekarang semuanya jadi tidak jelas," katanya.

Sumber: VIVAnews