BELAJARLAH DARI MALAYSIA!
Ketika memperkenalkan Sirkit Sepang (Selangor) yang menjadi kalender balap Formula 1 tahun 1999, Malaysia memang sudah berkeinginan agar pembalapnya bisa masuk di line-up tim balap Formula 1.
Sejumlah nama bermunculan, tetapi hanya Alex Yoong yang memiliki kans.
Sejak saat itu pula, berbagai kalangan pengusaha mengumpulkan dana agar bisa menyertakan nama Yoong sebagai pembalap F1 kedua dari Asia. Mereka dibawah konsorsium besar bernama GO-KL yang akhirnya menjadi sponsor utama Tim Minardi Asiatech 2001.
Sebelumnya sudah ada nama sponsor utama PETRONAS. Sayangnya Petronas sudah terikat kontrak dengan Tim Petronas-Sauber 2001.
Apa pentingnya balap F1 buat Malaysia? Bagi mereka sangat penting sekali. Melalui keikutsertaan sebagai pembalap dan sponsor lokal, Malaysia hendak memperkenalkan icon nasionalnya kepada dunia.
Karena apa? Karena balap F1 ini ditonton masyarakat kelas menengah ke atas, kelas ekonomi paling bergengsi. Seiring dengan mereka punya program VISIT MALAYSIA YEAR 2001.
Meskipun kiprah Alex Yoong sendiri hanya bertahan dua musim saja, tanpa hasil, karena jarang finish 15 besar, tetapi nama MALAYSIA perlahan mulai dikenal dunia, seiring dengan program promosi nasionalnya.
Apa beda Alex Yoong dan Rio Haryanto?
Alex Yoong masuk ke bursa pembalap, karena dukungan dari sponsor nasional dibawah konsorsium GO-KL. Sementara Rio masuk ke dalam bursa pembalap F1, karena pertimbangan prestasinya sebagai ROOKIE (debutan hebat).
Sayang sungguh sayang kalau Rio sampai terseok-seok mencari dukungan di dalam negeri. Sia-sia saja kalau Rio Haryanto masuk sebagai pembalap F1, tetapi tidak diikuti oleh sponsor lokal. Tidak diseriusi oleh sponsor dan program nasional.
Indonesia barangkali perlu belajar dari cara Malaysia mengelola mereka punya potensi nasionalnya sendiri.
(by Leo Kusuma)