Felix Siauw: LGBT & Peran Kaum Liberal Perusak Umat


1. kalau cowok ya jadi cowok aja, kalau cewek ya jadi cewek aja | jangan tengah-tengah, nggak jelas jadinya, nggak baik jadinya.

2. cowok ya nafsunya sama cewek, kalo cewek ya nafsunya sama cowok | jangan dibalik, lha itu penyimpangan dari fitrah, yang nyimpang, rusak.

3. namanya homo, lesbi, banci, itu ya menyimpang, penyakit menular | bentukan lewat kebiasaan, habits, ada kaderisasinya, berbahaya.

4. jangan percaya kalau ada yang bilang homo, lesbi, banci, itu gen | kesimpulan prematur itu, lha banyak penelitian justru kebalikannya.

5. perilaku gitu itu bukan keturunan dari gen, tapi penyimpangan | namanya penyimpangan, ya lebih banyak ditentukan lingkungan.

6. nggak jelasnya pendidikan, penentuan seksualitas di rumah | ditambah maraknya promosi homo, lesbi, banci ini, jadilah menyimpang.

7. jangan salah, kita nggak pernah benci orangnya, mereka korban | justru kita kasitau ini penyimpangan, supaya bisa diluruskan, taubat.

8. homo, lesbi, banci itu penyakit dan bisa disembuhkan | langkah pertama, menerima dan menyadari, lalu mau sembuh.

9. tapi sekarang, kaum liberal, dan perusak ummat, malah melegitimasi | jadilah kaum menyimpang ini malah dapat pembenaran atas kesalahan.

10. lebih parah lagi, perilaku menyimpang ini dianggap wajar | lalu dipromosikan, hingga ini bukan lagi menular, tapi sudah jadi wabah.

11. orangtua nih berperan paling penting, imunnya di ayah dan ibu | itulah kenapa ibu itu lebih baik nongkrongin anak-anaknya dirumah.

12. didik anak-anaknya, menjelaskan orientasi seksual dengan benar | bukan sibuk diluar lalu anaknya cari tau dari yang lain, yang salah.

13. juga perilaku ayah yang contohin, gimana sih jadi laki-laki sejati itu | menjadi teladan dan hero bagi anak-anaknya, bukan hanya induk.

14. yang jelas, homo, lesbi, banci, dan temen-temennya ini, penyakit | dan jelas penyakit menular, ini dulu yang harus dipahami sama kita.

15. lebih jelas lagi, Allah melarang perilaku menyimpang itu | dan apa yang Allah sampaikan, pastilah kebenaran.

*dari twitter @felixsiauw (21/2/2016)