(Salah satu Kamp pengungsi Suriah di Turki)
Masya Allah... berkah untuk negeri Turki.
Walaupun menampung 2,6 juta pengungsi Suriah dapat menjadi beban bagi pemerintah Turki, namun keberadaan mereka juga telah meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Menurut ekonom dan pejabat setempat, menerima pengungsi dengan jumlah terbesar di dunia memiliki dampak positif bagi ekonomi domestik Turki.
Banyaknya jumlah pengungsi menyebabkan kenaikan tak terduga terhadap pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga tahun lalu dan diperkirakan kembali terjadi untuk tahun 2016.
Kebutuhan para pengungsi berperan menaikkan nilai belanja sektor konsumsi dalam negeri Turki. Meningkatkan penjualan berbagai barang seperti kulkas dan kompor, kebutuhan dapur seperti minyak goreng, roti, tepung dan juga bahan-bahan bangunan.
Sementara itu, karena sebagian besar pengungsi Suriah belum diberi izin kerja, membuat mereka harus bekerja secara ilegal. Perputaran uang dari pekerjaan mereka juga berdampak positif bagi perekonomian.
Pemerintah Turki sendiri menyatakan telah menghabiskan dana hampir $ 10 miliar (Rp 135 triliun) sejak awal perang. Sebagian besar digunakan untuk membantu kamp-kamp pengungsi, sehingga membawa lebih banyak dana untuk belanja barang dan jasa.
Meskipun keberadaan jutaan pengungsi menjadi perdebatan tersendiri bagi publik Turki, terkait dampak negatif pada negeri itu. Disebabkan masih tingginya angka pengangguran, ditambah lagi dengan jutaan imigran.
Tanda-tanda keberadaan pengungsi bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, berpotensi akan dibukanya lapangan kerja dan izin kerja dalam jangka panjang. Menjadi berita baik bagi pemerintah Turki yang tengah berupaya membendung aliran pengungsi ke Eropa, sebagai imbalan dana miliaran Dollar dan negosiasi bergabung pada Uni Eropa.
"Kami memiliki fakta dan bukti meyakinkan bahwa belanja dari 2,6 juta pengungsi Suriah dan dari pemerintah telah menjadi salah satu pendorong utama di balik kejutan positif dalam pertumbuhan ekonomi Turki pada 2015," ujar Muammer Komurcuoglu, seorang ekonom dari 'Is Investment'.
Seorang pejabat ekonomi senior mengatakan kepada kantor berita Reuters tentang hal serupa. Menurutnya, para pengungsi Suriah mendukung pertumbuhan melalui sektor konsumsi.
Pemerintah Turki akan merilis angka resmi pertumbuhan ekonomi 2015 pada bulan Maret nanti.
Deputi Perdana Menteri Turki, Mehmet Simsek, telah menyebut angka pertumbuhan (pada kuartal ketiga lalu sebesar 4 persen) sebagai suatu "kejutan positif". Setelah melihat angka tersebut, pemerintah Turki menaikkan target pertumbuhan 2016 menjadi 4,5 persen, dari sebelumnya 4 persen.
Namun demikian, peningkatan sektor konsumsi juga membuat peningkatan harga pada barang-barang kebutuhan tertentu. Menekan inflasi di tengah tren positif ekonomi menjadi tugas tersendiri bagi pemerintah.
Para pengungsi saat di luar kamp pengungsian dilaporkan terus berusaha bertahan hidup sendiri. Dimana tanpa izin kerja, banyak dari mereka bekerja di sektor-sektor informan dan ilegal, termasuk pekerja anak, dengan upah jauh lebih rendah dari warga Turki umumnya. Namun di sisi lain hal ini menguntungkan bagi produsen, karena biaya produksi menjadi lebih rendah.
Sumber: Reuters/rslh