Netizen dihebohkan dengan kelakuan Banyu Biru yang memamerkan surat keputusan (SK) pengangkatan dirinya sebagai anggota BIN (Badan Intelijen Negara) di unit Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan (DISK).
Banyu Biru adalah Ketua Umum Komunitas Banteng Muda yang aktif mengampanyekan Jokowi-JK saat pilpres. Dia juga merupakan putra dari politisi PDI-P, Erros Djarot.
Usai dapat "jatah" dijadikan intel BIN atas jerih payah selama Pilpres, Banyu Biru menyebarkan SK pengangkatannya sebagai Anggota Bidang Politik DISK BIN dari Kepala BIN Sutiyoso di akun Path miliknya.
Tak ayal, banyak netizen yang menertawakan dan mencibir Banyu Biru yang menyebarluaskan foto pengangkatan dirinya sebagai anggota intelijen tersebut. Mereka pun heran ada seorang intelijen yang menyebarluaskan identitasnya di dunia maya.
"Kalau kongko dengan Banyu Biru harap hati-hati aja ya, jangan ngomong sembarangan, dia itu Intel loh," kicau @Restyies di akun Twitternya, Minggu (31/1/2016).
"Baguslah ada narsis seperti Banyu Biru itu, jadi rakyat tahu bahwa banyak rekrutan BIN di tengah jalan," sambung @HRivatra.
"Banyu Biru ini mentalnya intel melayu sekelas anak alay," timpal @fauherklots.
Meme tentang Banyu Biru "intel narsis" juga beredar luas di sosial media.
Perlu diketahui, surat pengangkatan Banyu Biru langsung dilakukan oleh Kepala BIN Sutiyoso dan ditandatangani Kepala Biro Kepegawaian BIN Suharyanto. Masa berlaku Banyu Biru menjadi intel mulai dari 1 Januari 2016 hingga 31 Desember 2016.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso membenarkan kabar bahwa dialah yang mengangkat pengusaha Banyu Biru sebagai anggota Dewan Informasi dan Strategis Kebijakan Badan Intelijen Negara. Kini, setelah kasus Banyu Biru membocorkan surat pengangkatannya, Sutiyoso akan mengkaji posisi Banyu.
Sutiyoso menuturkan akan mengevaluasi Banyu Biru lebih dulu seperti anggota BIN lain, baik yang struktural maupun non-struktural. "Ya, yang menunjuk (Banyu Biru) saya. Kan, ya, bisa saja saya keliru," ujarnya saat dicegat di kompleks Istana Negara, Senin, 1 Februari 2016, kutip Tempo.