by Leo Kusuma
Pada segmen acara MetroTv tahun 2013 itu, Aria Bima mengatakan "KALAU ESEMKA SEKARANG SUDAH BUKAN URUSANNYA JOKOWI LAGI".
Begitulah selorohnya, karena Esemka itu urusannya Walikota Solo (penggantinya). Padahal sewaktu naik Esemka dari Solo ke Jakarta, lalu tiba disambut arak-arakan para penghamba-penghambanya, Jokowi ada berjanji menjadikan Esemka sebagai MOBIL NASIONAL.
Saya masih ada ingat sekali, salah satu antek PDI Perjuangan itu akan mengajak kawan-kawannya berbondong-bondong membeli mobil Esemka RAJAWALI.
Mencla-mencle lagi, sewaktu berkunjung ke bengkel, ya itu bengkel sebenarnya yang bernama KIAT MOTOR, Presiden dan Mahadewa Jokowi ada berjanji lagi "AKAN" menjadikan mobil Esemka sebagai mobil nasional.
Mau bagaimana lagi, seperti kata pepatah, TINGGI GUNUNG SERIBU JANJI.
Sungguh malang wahai nasib para orang pintar sebagaimana grup tukang insinyur-nya mobnas di ASIANUSA yang akhirnya tetap harus menerima nasib sebagai ANAK TIRI DI NEGERI SENDIRI.
Sungguh malang nasibmu yang bernama ESEMKA yang semestinya boleh menjadi salah satu embrio kebangkitan industri mobil nasional itu akhirnya TERKAPAR di negeri sendiri.
BOHONG BESAR DENGAN "NAWACITA", BOHONG BESAR PULA DENGAN "BERDIKARI".
Tidak butuh waktu lama bagi perusahaan mobil (joint venture) asal China, SAIC-GM-WULING atau dikenal "Wuling" itu segera berproduksi dan memasarkan mobilnya di Indonesia, bahkan mereka sudah menyatakan siap mengambil pasar di dalam negeri.
Pada 2017, Indonesia akan dimasuki oleh SAIC-GM-Wuling (SGMW). Sebagai tahap awal perusahaan patungan antara General Motors China dengan SAIC dan Wuling Motors telah melakukan ground breaking pabrik di Bekasi pada Agustus 2015.
http://ift.tt/20cUara
Kalau dilihat sepintas, ada banyak kemiripan dengan ESEMKA. Barangkali inilah PENGGANTINYA ESEMKA?
APA KABAR MOBIL ESEMKA?