Kereta Cepat yang Penuh Keanehan


Kereta Cepat yang Penuh Keanehan

Oleh: Joko Intarto

Saya menduga pembangunan kereta api cepat Bandung - Jakarta bakal berjalan lambat. Sebab semakin hari semakin banyak keanehan yang terungkap.

1. Biaya pembangunannya dua kali lebih mahal dibanding kereta sejenis di Iran. Padahal jarak Bandung - Jakarta hanya 142 Km. Sementara kereta cepat Iran menempuh 400 Km. Nilai kemahalan ini akan menjadi sasaran tembak politisi Senayan.

2. Proyek kereta cepat Bandung - Jakarta ternyata belum mengantongi izin dari Kementerian Perhubungan dan juga belum punya AMDAL. Ini bakal jadi ganjalan baru.

3. Jalur kereta cepat Bandung - Jakarta ternyata rawan dengan dampak gempa. Ini hasil study BMKG terhadap jalur kereta api cepat. BMKG melakukan uji risiko sendiri tanpa diminta konsorsium.

4. Konsorsium awalnya disebutkan tidak butuh jaminan pemerintah. Belakangan konsorsium menjadikan jaminan pemerintah sebagai syarat. Jaminan pemerintah yang disyaratkan mengandung konsekuensi berat. Kalau rugi, negara harus menanggung kerugian. Jadi konsorsium itu maunya untung terus. Ini gawat.

5. Konsorsium dulunya juga tidak meminta hak atas jalur ekseklusif. Sekarang jalur eksklusif menjadi syarat. Dengan adanya jalur eksklusif maka negara dipaksa untuk melarang siapa pun membuka jalur sejajar dengan jalur yang akan digunakan konsorsium. Ini anti persaingan bebas.

6. Meski banyak keanehan yang terungkap, siapa pun yang mengkiritik proyek kereta cepat akan dibully sebagai tidak sehat akal, tidak move on, barisan sakit hati, masih stres karena capresnya kalah dan predikat negatif lainnya.