JAKARTA - Dua mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) mengalami luka dan koma setelah menggelar aksi demonstrasi di depan Istana Negara. Keduanya diduga mendapat aksi anarkisme dari aparat kepolisian.
"Peristiwa itu terjadi pada saat pukul 18.00 WIB, Senin (1/6/2015) sore ketika teman-teman IMM membubarkan diri dari Istana Negara. Sekitar 50 meter tiba-tiba aparat mengeluarkan gas air mata serta terdengar tembakan," jelas Ketua Umum IMM Benny Pramula saat dihubungi Sindonews, Senin (1/6/2015).
Dua kader IMM itu, kata dia, mengalami luka di bagian perut. Luka itu diduga terkena peluru karet, dan yang koma diduga terkena tembakan gas air mata.
"Yang saya herankan mengapa petugas sampai anarkis. Padahal kami sudah membubarkan diri dan menuju ke DPP IMM yang terletak di Menteng. Ke depannya kami akan mencari tahu siapa pelaku dan apa alasan mereka melakukan penyerangan kepada kader kami," tuturnya.
Sekadar diketahui, IMM, GPII dan Aliansi Pemuda lainnya melakukan aksi damai di depan Istana Negara dalam rangka mengkritisi Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK. Para Demonstran membawa seekor monyet sebagai simbol pemerintahan Jokowi yang loncat-loncat tidak karuan.
Sindonews masih melakukan konfirmasi kepada pihak kepolisian yang saat itu menjaga aksi demo para mahasiswa IMM. Kapolres Jakarta Pusat Kombes Hendro Pandowo tidak dapat dihubungi untuk mengklarifikasi berita ini.
source: http://ift.tt/1AJ3I6u