Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritik kepala daerah yang mengundurkan diri di tengah masa jabatannya demi mendapatkan jabatan lebih tinggi dalam pemilihan kepala daerah (PILKADA) serentak yang akan digelar akhir tahun ini atau untuk memuluskan anggota keluarganya nyalon dalam ajang tersebut.
“Harus memenuhi amanahnya karena dia kan minta amanah dan rakyat kasih amanah. Jangan potong di tengahlah amanah ini,” kata Kalla di kantor Wapres, Jakarta, Jumat (19/6).
“Tapi itukan belum, dia hanya ingin mungkin keluar daripada aturan dua masa jabatan yang penuh. Mungkin dia pikir kalau keluar dua bulan sebelumnya, tidak penuhi masa jabatan, ndak lah. Yang dimaksud 2 masa jabatan selama lebih dari setengah itu satu masa jabatan, undang-undang berkata begitu,” lanjut JK.
Seperti diketahui, sejumlah kepala dan wakil kepala daerah berniat untuk mengundurkan diri demi memuluskan niat keluarganya agar dapat maju dalam pemilihan kepala daerah. Langkah ini pun juga dinilai dilakukan untuk menyiasati undang-undang.
Ngomong-ngomong tentang kepala daerah yang mundur di tengah jabatan, apakah JK tidak melirik presidennya?
Sebagaimana diketahui, Jokowi baru 2 tahun-an menjabat sebagai Gubernur DKI tapi kemudian mundur untuk nyapres. Padahal saat menjabat Gubernur DKI, Jokowi pernah berjanji untuk menuntaskan masa jabatannya selama 5 tahun.