Banyak jalan seseorang beralih keyakinan menjadi seorang Muslim. Salah satunya adalah anggota polisi militer AS Terry Holdbrooks Jr, yang pernah menjadi penjaga penjara Guantanamo.
Di penjara inilah militer AS menahan para tokoh Alqaeda dan Taliban yang dianggap paling berbahaya. Holdbrooks bertugas di tempat paling mengerikan di muka bumi ini tahun 2002 hingga 2003.
Nurani Holdbrooks terusik saat melihat para tawanan itu diperlakukan seperti binatang. Salah satu siksaan yang sering dilakukan untuk membuat stres adalah memaksa tahanan tidur di lantai dengan suhu dingin, lalu lantai tersebut dibanjiri air dingin. Darah menstruasi para penjaga wanita juga kerap diusapkan ke wajah para tahanan.
"Guantanamo seratus persen bertolak belakang dengan sistem hukum yang kita percaya," kata Holdbrooks.
Menurut Holdbrooks, para penjaga dicekoki bahwa yang ditahan di situ adalah orang-orang paling buruk di dunia. Mereka adalah orang yang memusuhi AS dan antidemokrasi.
Holdbrooks melihat fakta menarik. Walau disiksa seberat apapun, para tahanan ini tetap tegar. Di sel mereka tetap tersenyum dan berdoa lima waktu sehari. Para tahanan mengaku tak pernah takut menghadapi apapun karena mereka merasa ada Tuhan yang selalu menjaga mereka.
Pemuda ini mulai penasaran. Dia mempelajari Islam dan membaca-baca Alquran. Dia juga mulai membanding-bandingkan Islam dengan kepercayaan lain. Holdbrooks mulai tercerahkan.
"Alquran adalah buku yang paling mudah dimengerti di dunia. Isinya simpel. Dia menjadi pembimbing untuk hidup," kata Holdbrooks seperti ditulis NEW YORK DAILY NEWS.
Dia kemudian memeluk Islam. Namun baru sebatas berpindah keyakinan.
Tahun 2003 adalah masa sulit untuknya. Dia meninggalkan Pangkalan AL AS di Kuba itu dan kembali ke AS. Holdbrooks sering merasa tertekan atas apa yang dilihatnya di Guantanamo. Pria ini berlari ke rokok dan minuman keras.
Tahun 2005, Holdbrooks tersadar. Dia mulai berkomitmen penuh mengamalkan semua ajaran Islam. Dia memulai hidup baru dengan meninggalkan rokok dan minuman keras. Holdbrooks juga rutin salat lima waktu. Holdbrooks mulai menyuarakan apa yang terjadi di Guantanamo. Dia ingin dunia tahu soal kekejaman yang dilakukan AS pada musuh mereka.
"Islam mengajarkan jika kamu melihat ketidakadilan, maka lawan lah dengan segala yang kau bisa," kata Holdbrooks.
Holdbrooks menjadi pembicara di Muslim Legal Fund of America. Dia berkeliling AS untuk membuka mata masyarakat soal terorisme.
Bukan perkara mudah berbicara di depan rakyat AS soal Guantanamo. Holdbrooks sering dibully dan dikatai sebagai seorang pengkhianat. Namun pria ini yakin apa yang dilakukannya adalah memperjuangkan kebenaran.
Sumber: merdeka