Rencana relokasi warga RW 12 Bukit Duri yang tinggal di bantaran kali menjadi perhatian bakal calon gubernur Sandiaga Uno. Ia mengunjungi pemukiman ini pada Minggu pagi 24 April 2016 kemarin.
Dalam kunjungannya tersebut, Sandi menerima berbagai keluhan warga, terutama mereka yang berjualan di Pasar Sawo di dalam pemukiman tersebut.
"Ternyata banyak masukan dari warga, mereka khawatir masalah lapangan pekerjaan dan mata pencaharian semakin sulit, dan biaya hidup yang timbul pasca penggusuran," kata Sandi.
Sebagian penjual mengeluhkan omzet dagangan mereka turun setelah Kampung Pulo yang terletak di seberang, serta pemukiman Bukit Duri Poncol, direlokasi oleh Pemprov.
"Iya ini turun omzetnya sampai 80% setelah Kampung Pulo sama Poncol digusur," kata Nurjannah (47), seorang penjual nasi uduk.
Sementara itu, seorang penjual ayam potong mengatakan tidak merasakan dampak dari penggusuran.
"Ya standar-standar aja biasa," katanya.
Sandiaga yang mengenalkan diri sebagai calon gubernur pun diterima baik oleh warga. Warga mengatakan mereka akan mendukung apabila Sandi mampu menjanjikan relokasi yang adil bagi mereka. Warga meminta agar pemerintah memberikan ganti rugi atau menggratiskan biaya sewa rusun.
"Ya kita sih dukung aja ya bisa ngasih enak, dulu soalnya yang direlokasi dapat ganti rugi sampai pohon-pohonnya juga," kata seorang ibu.
Warga lainnya, Dolfi (68) bertanya kepada Sandi apakah ia seperti pejabat lain yang menjadi abai ketika sudah menduduki kursi kepemimpinan.
"Bapak ini kalau nanti sudah jadi gubernur mau balik lagi enggak ke sini? Dulu saya ngopi sama Ahok di Mester (Jatinegara) pas dia nyalon, eh sekarang enggak pernah tuh ke sini lagi mau gusur kita," kata Dolfi.
Sandi pun menjawab, menang ataupun tidak menang ia akan kembali lagi menengok Bukit Duri.
"September kalau saya dicalonkan, insya Allah saya akan kembali lagi," kata Sandiaga.
Sandi memiliki keinginan bertemu dengan Ahok dan menyampaikan aspirasi warga.
"Ya kalau Pak Ahok enggak sempat, saya janjian juga sama Pak Djarot satu dua minggu ini ketemu," katanya.
Sumber: kompas
Dalam kunjungannya tersebut, Sandi menerima berbagai keluhan warga, terutama mereka yang berjualan di Pasar Sawo di dalam pemukiman tersebut.
"Ternyata banyak masukan dari warga, mereka khawatir masalah lapangan pekerjaan dan mata pencaharian semakin sulit, dan biaya hidup yang timbul pasca penggusuran," kata Sandi.
Sebagian penjual mengeluhkan omzet dagangan mereka turun setelah Kampung Pulo yang terletak di seberang, serta pemukiman Bukit Duri Poncol, direlokasi oleh Pemprov.
"Iya ini turun omzetnya sampai 80% setelah Kampung Pulo sama Poncol digusur," kata Nurjannah (47), seorang penjual nasi uduk.
Sementara itu, seorang penjual ayam potong mengatakan tidak merasakan dampak dari penggusuran.
"Ya standar-standar aja biasa," katanya.
Sandiaga yang mengenalkan diri sebagai calon gubernur pun diterima baik oleh warga. Warga mengatakan mereka akan mendukung apabila Sandi mampu menjanjikan relokasi yang adil bagi mereka. Warga meminta agar pemerintah memberikan ganti rugi atau menggratiskan biaya sewa rusun.
"Ya kita sih dukung aja ya bisa ngasih enak, dulu soalnya yang direlokasi dapat ganti rugi sampai pohon-pohonnya juga," kata seorang ibu.
Warga lainnya, Dolfi (68) bertanya kepada Sandi apakah ia seperti pejabat lain yang menjadi abai ketika sudah menduduki kursi kepemimpinan.
"Bapak ini kalau nanti sudah jadi gubernur mau balik lagi enggak ke sini? Dulu saya ngopi sama Ahok di Mester (Jatinegara) pas dia nyalon, eh sekarang enggak pernah tuh ke sini lagi mau gusur kita," kata Dolfi.
Sandi pun menjawab, menang ataupun tidak menang ia akan kembali lagi menengok Bukit Duri.
"September kalau saya dicalonkan, insya Allah saya akan kembali lagi," kata Sandiaga.
Sandi memiliki keinginan bertemu dengan Ahok dan menyampaikan aspirasi warga.
"Ya kalau Pak Ahok enggak sempat, saya janjian juga sama Pak Djarot satu dua minggu ini ketemu," katanya.
Sumber: kompas