Setelah penggusuran yang terjadi di kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta, Senin (11/4/2016) lalu, sebagian warga ada yang memilih bertahan di dekat reruntuhan puing. Di antara mereka menjadikan perahu yang bersandar di tepian sebagai rumah sementara.
Melihat keadaan itu, Ustadz Adnin Armas, Ketua Muslim Cinta Jakarta (McJAK) mengaku prihatin. Ia bahkan membayangkan, keadaan itu layaknya para pengungsi muslim Rohingya yang terkatung-katung di perahu, dalam pelarian mereka dari Myanmar guna mencari perlindungan.
"Tapi ini bukan kejadian di Rohingya sana yang tinggal di perahu. Ini terjadi di Jakarta, negeri mayoritas Muslim di dunia, itu memalukan untuk umat Islam," ujar Adnin kepada hidayatullah.com saat mengunjungi korban penggusuran di halaman Masjid Keramat Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (23/04/2016).
Hal tersebut, kata dia, menimbulkan catatan kelam bagi umat Islam yang pernah diperintah dan dipimpin oleh seorang non-Muslim, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Adnin juga mewanti-wanti, keadaan memprihatinkan itu justru akan menanamkan kebencian masyarakat. Tidak hanya terhadap sosok pemimpinnya, tapi juga etnisnya secara keseluruhan.
"Hati-hati, yang dia (Ahok) lakukan itu bukan hanya tidak bagus kepada umat Islam, tapi juga kepada orang Cina yang lain. Banyak kok orang Cina yang manusiawi. Jadi perlakuan dia bisa membangun semangat untuk semakin anti kepada Cina," ungkapnya.
"Karena dia melakukan begini justru mencoreng, kasian orang Cina lainnya. Sebagaimana teroris, gara-gara mereka yang berbuat, Islam yang kena. Di bawah alam sadar masyarakat akan diingat itu," tandas Adnin menutup.
Pada kesempatan itu, McJAk juga memberikan bantuan berupa keperluan anak-anak, makanan siap santap, dan uang tunai.*(Hidayatullah)