Kelompok massa merusak dan membakar sejumlah rumah ibadah dan bangunan yayasan sosial milik ummat Budha di Tanjungbalai, Sumatera Utara.
Kerusuhan yang terjadi pada Sabtu dinihari itu menurut Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, diduga berlatar belakang persoalan individu dalam kehidupan bertetangga.
“Agar masyarakat tidak terprovokasi karena ini persoalan individu, serta diminta berpikiran jernih dalam menyikapi masalah ini,” kata Tito Karnavian melalui keterangan tertulis di Jakarta.
Kapolri telah bertemu dengan sejumlah tokoh masyarakat dan pemuka agama bertempat di Markas Polda Sumatera Utara.
Sejauh ini kata Tito, pihaknya telah mengambil langkah penegakan hukum terhadap tujuh orang yang diduga terkait kerusuhan massa tersebut.
Untuk itu, Tito berhap semua kalangan harus menahan diri, tidak terpengaruh atas aksi tersebut. “Seluruh lapisan masyarakat harus mempertahankan Sumatera Utara sebagai tempat toleransi umat beragama di Indonesia.”
Terkait pengamanan, Kapolda Sumatera Utara memimpin langsung pengamanan di lokasi kejadian yang diperkuat pasukan Brimob dibantu anggota TNI. Kapolda untuk sementara waktu akan tinggal di Tanjungbalai.
Seperti diberitakan sebelumnya, kerusuhan massa terjadi di Tanjungbalai Sumatera Utara pada Sabtu (30/7) dinihari. Sekelompok massa merusak sejumlah wihara, klenteng dan bangunan yayasan sosial, bahkan delapan unit mobil juga dibakar.
Sumber: pojoksatu