PILKADA JAKARTA, PKS KEMANA
Oleh: Tengku Zulkifli Usman
1. Dari dulu saya sudah twit, mustahil Ahok maju sebagai calon independen, Teman Ahok hanya senjata Ahok untuk test case dan gertak partai politik. Ahok menang 1:0, Golkar, Nasdem dan Hanura deklarasi dukungan.
2. Reshuffle kabinet jilid II, Ahok semakin aman, Jokowi buka gerbang tol "JORR" untuk Ahok menghadapi pilkada 2017.
3. Tinggal menghitung waktu partai lain akan bergabung dukung Ahok.
4. Deklarasi Golkar yang mendukung Jokowi sebagai capres 2019 semakin menguatkan kesan koalisi besar mafia untuk gol kan Ahok jadi gubernur DKI lagi.
5. Kuncinya dipegang PDIP, kalau PDIP dukung Ahok juga, Ahok dipastikan menang, namun jika PDIP memilih calon lain, maka hanya disini kesempatan PKS dan Gerindra unjuk kekuatan, kemungkinannya kecil.
(Dikabarkan tadi malam ada pertemuan Jokowi-Megawati terkait PDIP agar dukung Ahok. Kabar ini dari twit Pramono Anung dan politisi PDIP di twitter tadi malam)
6. Golkar sudah mulai menjauhi PKS, diawali dengan mendukung Jokowi sebagai capres, mendukung Ahok sebagai gubernur, dan mengkudeta kursi Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dari tangan PKS ke Gerindra, dalam kasus tetakhir, Gerindra tidak khianati PKS, kudeta itu murni strategi Golkar yang memang sangat licin.
7. Peluang PKS hanya dua, koalisi dengan Gerindra plus rakyat, atau berdiri sendiri lawan koalisi besar seperti pada pilkada Jakarta 2007, namun ini mustahil, kursi PKS sekarang tidak cukup untuk langkah itu, sangat menarik, karena Gerindra adalah bisa dikatakan penentu arah jalan PKS dalam pilkada DKI tahun depan (2017).
8. Yang jelas Ahok dan kawan kawan sedang diatas angin, tanpa bermaksud mendahului keputusan Tuhan, sepertinya Ahok sebagai Gubernur DKI kembali sudah takdir.
9. Sisa koalisi diluar pemerintah Jokowi hanya PKS, Gerindra, dan Demokrat, akhir tahun ini kemungkinan hanya sisa PKS dan Gerindra, itu skala nasional, kalau skala Jakarta, bisa saja PKS tinggal sendiri.
10. PKS sebagai salah satu partai besar di DKI, semoga bisa bermanuver lebih kencang agar suara rakyat yang mendukungnya tidak sia sia dan mampu menghadirkan pemimpin alternatif yang lebih baik daripada ahok. Semoga.
*Sumber: http://ift.tt/2adLWhE