by @haikal_hassan*
(Tokoh Muslim Jakarta)
1. Gonjangganjing reshuffle kabinet benar2 telah merubah total percaturan pemilihan gubernur DKI. Dan pilihkasihnya RI1 makin menyeruak.
2. Dimulai dg statemen presiden kpd para petinggi polri, yg semua juga tahu hal itu utk warning: "don't touch him..."
(Baca: Jokowi Larang Polisi dan Jaksa Pidanakan Kebijakan Gubernur)
3. Sampai kemudian reshuffle yg walaupun telah direncanakan jauh hari, tapi ini kartu truf yg manjur utk paksa "sifulan" dukung petahana.
4. Dengan hak prerogative nya, mudah saja angkat mentri dari partai itu asal dukung petahana, kalau nggak dukung... Copot!
5. Kondisi tidak fair ini membuat peta percaturan pemilihan gubernur berantakan. Demokrasi tidak berjalan. Roda partai macet.
6. Sistem yg sdg kita bangun bersama ini, sertamerta rontok jadi politik kepentingan, saling tawar, demi kekuasaan yg secuil.
7. Sementara petahana DKI semakin angkuh dg memainkan sedikitnya 4 kartu: 9 Naga (taipan), RI-1, org korban sosmed, dan yg paling manjur:
8. "Dukung gua, kalo nggak : tijitibeh (mati siji, mati kabeh). Gue bongkar kasus ini itu, gue cerita ini itu, gue ungkap ini itu."
9. Lantas bagaimana nasib rakyat? Siapakah predator itu? Siapa pula yg tengah bersiap kuasai DKI? Pantai2, Pulau2? Siapa yg caplok NKRI?
10. Pusing? nyanyi @iwanfals : sabar3x dan tunggu. Itu jawaban yg km terima. Tnyt kita harus kejalan. Robohkan setan yg bdiri mengangkang...
___
*Dihimpun redaksi portalpiyungan.com dari twitter @haikal_hassan (27/7/2016)