NAIK, NAIK, DAN NAIK... UTANG LUAR NEGERI ERA JOKOWI


[Rudi Rosidi]

Saat Jokowi dilantik pada tanggal 20 Oktober 2014, SBY mewariskan Utang Luar Negeri pemerintah pusat sebesar Rp 2.601,16 Triliun di Bulan Oktober 2014.

Setelah itu, hingga diberlakukannya Reshuffle Kabinet Jilid 1 pada Bulan Agustus 2015, Utang Luar Negeri pemerintah pusat MENINGKAT hingga Rp 3.005,51 Triliun. Kenaikannya mencapai Rp 404,35 Triliun dari saat Jokowi dilantik.

Harapan kita bisa menurunkan utang pasca reshuffle ternyata belum terwujud, karena setelah reshuffle tersebut, Utang Luar Negeri pemerintah pusat justru terus BERTAMBAH hingga menyentuh angka Rp 3.323,36 Triliun pada bulan Mei 2016 kemarin. Kenaikannya mencapai Rp317,85 Triliun dari ketika terjadi Reshuffle Kabinet Jilid 1 atau Rp 722,20 Triliun sejak bulan Oktober 2014 ketika Jokowi dilantik.

(Data diolah dari sumber: www.kemenkeu.go.id/)

Jika mengamati data tersebut, maka apabila SBY dianggap meninggalkan warisan buruk, Jokowi semakin memperburuk warisan tersebut dengan utang yang semakin menumpuk.

Semoga saja Reshuffle Kabinet Jilid 2 yang kemarin diberlakukan akan mampu mengurangi beban utang LN pemerintah pusat, bukan menambahnya lagi.

Namun jika itu tak terjadi juga...

Sepertinya yang bermasalah bukan kabinetnya, 

tapi ...?