Oleh DAVID CENCIOTTI*
(Artikel di The Aviationis)
Dibawah ini adalah keterangan dari apa yang terjadi pada 15 Juli 2016, saat sebuah pengambil-alihan militer terjadi di Turki. Ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh jurnalis pertahanan Turki Arda Mevlutoglu, oleh analisa dari log-log Mode S dan laporan-laporan yang telah dipublikasikan oleh beberapa outlet media lain pasca kudeta.
Sesaat setelah pukul 22 pada 15 Juli, pengendali air traffic control (ATC) di Akinci 4th Main Jet Base (4MJB), sebuah pangkalan yang berlokasi di barat Ankara, mengontak partnenrya di ATC bandara Esenboga (yang berada di 28 km timur laut Ankara). Akinci airbase (4MJB) adalah homebase dari Filo (squadron) ke 141,142 dan 143 dari Angkatan Udara Turki (Turkish Air Force/TuAF) dipersenjatai dengan F-16.
Operator 4MJB menginformasikan bahwa dua F-16 berbasis lokal akan lepas landas, terbang di ketinggian 21-22,000 kaki dan koordinasi dengan ATC Esenboga tak mungkin.
Sesaat setelahnya, dua F-16s dengan panggilan “Aslan 1” (“Singa 1”) dan “Aslan 2” (“Lion 2”) dari skuadron 141 lepas landas dari 4MJB.
Setelah lepas landas, Aslan 1 menghubungi Esenboga dan meminta izin untuk naik menuju ketinggian yang diatur, yang disetujui. Saat ditanyakan mengenai niatnya, sang piot menjawab “misi khusus, akan terbang diatas kota Ankara.”
Setelah komunikasi ini, panggilan-panggilan telepon dari kota mulai mencapai Esenboga, memberitahu banyak jet yang terbang dengan kecepatan sangat tinggi pada altitude/ketinggian rendah. Waktunya sekitar pukul 22.20-22.25, dimana video-video F-16s terbang diatas Ankara di level atap bangunan terekam.
Bingung atas laporan ini, ATC Esenboga memanggil ATC 4MJB untuk meminta penjelasan. Jawabannya adalah: “mereka terbang dengan transponder IFF dimatikan.” 4MJB juga menginformasikan Esenboga bahwa sepasang F-16s dengan panggilan “Sahin” (“Hawk”) juga terbang dengan altitude yang sangat rendah.
Pasangan F-16 Sahin ini mengancam lalu lintas udara sipil, yang dialihkan menuju rute pendekatan alternative.
Sesaat setelahnya, ATC Esenboga mendeteksi sebuah KC-135R (Boeing KC-135 adalah pesawat militer pengisian bahan bakar udara. ) berpanggilan “Asena 02” dari Incirlik 10th Main Tanker Base (MTB). Kehadiran KC-135R ini, dari 101 Filo (yang nama panggilan radionya adalah “Asena”), dikonfirmasikan oleh log-log Mode-s yang dikumpulkan oleh sbeuah feeder di Ankara.
Di titik ini ATC Esenboga tak punya kontak dengan F-16s dan KC-135R yang disebutkan. Viper-Viper Turki mulai pengisian bahan bakar air-to-air dari “Asena 02” secara periodic. Perlu dicatat, sebanyak 4 KC-135R dilaporkan terbang dari Incirlik (Asena 01 hingga 04-yang pertama tampil di log-log Mode-S).
Dilaporkan bahwa pesawat-pesawat dan helikopter militer yang mendukung kudeta menembaki:
- Markas Police Special Operations Forces di distrik Golbasi Ankara (dibom oleh F-16. Dimana 47 polisi terbunuh)
- Markas Police Aviation Division di Golbasi
- Gedung Parlemen Turki (TBMM)
- Markas Besar Kepolisian Turki
- Markas Besar MIT (Badan Intelijen Nasional) di Yenimahalle
- Markas Besar TurkSAT (operator satelit Negara) di Golbasi
- Istana Kepresidenan di Bestepe
Selama beberapa jam, F-16s pengkudeta terbang di atas Ankara dengan kecepatan yang sangat tinggi, sering memecah batas suara di ketinggian yang sangat rendah, melepaskan suar.
Juga dilaporkan bahwa F-16s dari kedua pihak melakukan dogfights (pertempuran udara) di atas Ankara dan Istanbul, tetapi tak ada pesawat yang ditembak jatuh menurut laporan yang didapatkan sejauh ini. Yang menarik, salah satu pengkudeta diatas sebuah F-16 “pemberontak” adalah pilot yang menembak jatuh Su-24 Fencer milik Rusia yang telah melanggar wilayah udara Turki sejak November 2015.
F-16 dari Dalaman, Erzurum dan Balikesir lepas landas untuk mencegat berbagai F-16 pengkudeta yang menurut laporan ada sebanyak 6 jet.
Merzifon 5MJB, yang merupakan salah satu MJB terdekat pada Ankara sedang dienovasi dan ditutup. Semua petempurnya secara sementara berbasis di Erzurum.
Sementara itu, “Asena 02” meninggalkan Ankara dan mendaki ke ketinggian operasional tertinggi, berputar di sekitar Kastamonu. Asena 03 mengambil alih perannya dalam mendukung F-16 pengkudeta. Beberapa F-16 loyalis yang tiba diarahkan ke Asena 02 untuk menembaknya jatuh, tapi tidak melakukannya mungkin karena fakta bahwa ia sedang terbang diatas wilayah pemukiman.
Setidaknya satu AH-1 Cobra, mungkin sebuah tipe AH-1W membuka tembakan dengan senjata 20mm-nya kearah massa yang memprotes dan TBMM. Helikopter ini atau lainnya dilaporkan menembak Mabes TurkSAT (operator satelit Negara) di Golbasi. Helicopter ini dilaporkan ditembak jatuh oleh sebuah F-16 loyalis.
Sebuah S-70A menembaki pintu gerbang kampus MIT. Dilaporkan mencoba memasukkan commandos untuk mengambil alih fasilitas tersebut dan menculik Hakan Fidan, kepala MIT (Badan Intelijen Turki). Helicopter ini dilaporkan ditembak jatuh (tak dikonfirmasi).
Satu atau dua helicopter AS532 CSAR milik AU yang dikendarai pengkudeta menyerbu sebuah upacara pernikahan dari seorang jendral berpangkat tinggi di Istanbul yang dihadiri banyak jendral. Commandos CSAR menculik mereka.
8 pesawat kargo (termasuk C-160 dan A400M- satu menggunakan panggilan “Esem 26” mengudara saat pengambilalihan berlangsung) lepas landas dari Kayseri dan mendarat di 7MJB Malatya. Mereka penuh senjata yang akan digunakan oleh kudeta.
F-16 pengkudeta mencari pesawat Presiden Recep Tayyip Erdogan, TC-ATA disekitar Istanbul untuk menembaknya jatuh. Menurut beberapa laporan media F-16 TuAF pemberontakan melihat pesawat presiden itu dalam penglihatan mereka: tak jelas apakah mereka benar-benar melakukan lock-on sungguhan, daripada itu mungkin mereka mencari angkasa untuk menemukan Gulfstream IV.
Lebih lanjut, TC-ATA (yang ditumpangi Erdogan) menggunakan kode penerbangan komersil THY 8456 untuk menyamarkannya sebagai sebuah pesawat Turkish Airlines (THY) dan mungkin karena berisiko menembak jatuh pesawat lain, dan juga kehilangan kredibilitas, mungkin menjadi sebuah factor yang berefek pada F-16 pengkudeta akhirnya tidak menembak jatuh pesawatnya dan membunuh Erdogan.
TC-ATA (yang ditumpangi Presiden Erdogan) terbang dari Dalaman menuju Istanbul Ataturk, yang diserbu oleh para pengkudeta. ATC-nya diambil alih, semua lampu dipadamkan. Sesaat sebelum pendaratan TC-ATA, ATC diambil kembali dari pemberontak.
Detail dari penerbangan Erdogan dapat ditemukan disini.
Pada pagi 16 Juli, para petempur (mungkin F-4E 2020) dari 2MJB Eskisehir mengebom landasan utama 4MJB (yang digunakan pihak pengkudeta) sementara setidaknya sebuah F-16C Block 50 AU Turki yang mengitari sebelah barat Ankara kemungkinan besar melakukan Combat Air Patrol. Di siang hari yang sama sebuah E-7 AEW dari 131 Filo dan sebuah F-16 dari 142 Filo terbang di area Ankara, kemungkinan siap untuk mencegat helicopter atau pesawat kecil yang mencoba terbang kearah Yunani.
*Sumber: http://ift.tt/29H23qE