[portalpiyungan.com] Melambatnya perekonomian nasional era Presiden Jokowi dan merosotnya kredibilitas berbagai institusi kenegaraan belakangan ini, membuat mantan Pangkostrad Prabowo Subianto bersuara nyaring kembali mengkritisi situasi dan kondisi di bulan Ramadan dan jelang Idul Fitri ini. Ada apa gerangan?
Prabowo melihat, kehidupan berbangsa dan lembaga negara belakangan ini kian memprihatinkan. Korupsi merajalela, kehidupan ekonomi rakyat kian sulit, mafia peradilan makin menggila dan lembaga-lembaga hukum kehilangan kepercayaan rakyat. Demokrasi transaksional juga kian meluas dan kerusakan sosial makin parah.
Namun demikian, Prabowo menegaskan, Partai Gerindra tidak ingim mencari kekuasaan.
"Kita tidak mau hanya jadi partai pencari kursi, kita akan rebut kekuasaan dengan baik, terhormat, halal, konstitusional dan demokratis. Kekuasaan itu akan kita gunakan untuk kepentingan seluruh rakyat," kata Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam pidatonya di Bidakara, Jakarta, Rabu, 29 Juni 2016.
Ia pun mengingatkan seluruh kader Partai Gerindra agar jangan pernah mengecewakan masyarakat yang menaruh harapan kepada partai yang dipimpinnya itu. Terlebih, kondisi bangsa saat ini bisa dibilang tidak menggembirakan. Prabowo menilai , kehidupan kenegaraan dan institusi penting negeri ini satu persatu mulai tergoyahkan.
"Hal yang sudah terlihat jelas ada sebagian elite di negeri ini yang tidak mau tahu. Dan yang pura-pura tidak tahu dan ingin mengelabui rakyat," kata Prabowo
Prabowo tidak secara rinci menjelaskan kehidupan bernegara yang mulai goyah belakangan ini. Prabowo bahkan mengkritik media massa yang banyak dikuasai pemodal besar dan konglomerat sehingga banyak masalah kenegaraan dan keluhan rakyat yang diabaikan, bahkan dimanipulasikan.
"Maksud saya kondisi negara kita bukan kondisi yang boleh seenaknya. Kita harus terus waspada terus saling mengingatkan, saling mendukung menjaga karena itu saya mengajak Gerindra untuk membenahi diri. Memperkuat akar kita ke rakyat dan selalu menjadi sumber dari kebenaran," ucap Prabowo.
Prabowo ingin agar kekuasaan di parlemen dan pemerintahan didayagunakan untuk kepentingan rakyat dan segala sesuatu dilakukan melalui cara-cara konstitusional . Dan kekuasaan itu digunakan sebaiknya untuk perjuangan dengan masyarakat kecil, tidak untuk kepentingan para elite yang manipulatif dan koruptif.