"Apa kontribusi dan jasa Erdogan buat Indonesia?"
"Apa istimewanya Erdogan bagi RI yang menjadikannya layak dibela dan dipuja warga RI"
Demikian kicau @sahal_AS, aktivis JIL pendukung Jokowi-Ahok, Minggu (17/7/2016).
JILer ini gerah melihat fenomena Erdogan, presiden Turki yang tak hanya dicintai rakyatnya, tapi juga oleh Umat Islam di penjuru dunia, termasuk di negeri ini, Indonesia.
Aktivis JIL yang pernah diajak makan siang oleh Ahok di Balaikota Jakarta ini mungkin iri dengan sosok Erdogan yang begitu dicintai rakyatnya dan umat Islam dunia, sementara sang pujaan Ahok malah ditimpuki batu oleh warganya sendiri.
Demo Tolak Ahok, Massa Lemparkan Batu ke Mobil Basuki (Tempo)
Aksi Lempar Batu ke Ahok Akumulasi Kemarahan Warga (Republika)
Kembali ke pertanyaan JILer ini "Apa kontribusi dan jasa Erdogan buat Indonesia?"....
Sebetulnya di era informasi digital ini sangat mudah untuk mencari dan mengetahui hal itu, tinggal googling akan ketemu, apalagi bagi Sahal yang katanya sedang menempuh S3 di Amerika.
Pada tulisan kemarin "KENAPA JOKOWER BENCI ERDOGAN, APA SALAH ERDOGAN?" sudah dibahas tentang kontribusi Turki untuk Indonesia yang dipimpin Erdogan, baik pada era Presiden SBY dengan bantuan saat Tsunami Aceh maupun era Presiden Jokowi dengan salah satunya kerjasama untuk mensuply listrik di wilayah timur Indonesia dengan kapal-kapal listrik Turki.
Tulisan kali ini mengungkap fakta dan bukti lebih detil kontribusi Turki dan Erdogan dalam membantu Indonesia saat terkena musibah Tsunami Aceh akhir 2004.
Pasca musibah Tsunami, Recep Tayyip Erdogan yang saat itu menjabat Perdana Menteri Turki pada hari Minggu (6/2/2005) melakukan kunjungan singkat ke provinsi Aceh di Indonesia yang dilanda tsunami dan menawarkan untuk membangun setidaknya 1.000 rumah bagi korban. Erdogan disambut Menko Kesra Alwi Shihab (kepala koordinasi gugus tugas bencana Aceh nasional Indonesia) di bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh. (http://ift.tt/29NOy9J)
"Kampung Turki" Itu Bernama Bitai
Pasca Tsunami Aceh, Turki membantu dengan membangun ratusan rumah untuk korban Tsunami Aceh salah satunya di Gampoeng (desa) Bitai. Bitai adalah sebuah desa/kelurahan di Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh. Sebelum terjadi Tsunami pada samudra Hindia 26 Desember 2004, penduduknya berjumlah 1.580 jiwa. Dari hasil sensus pasca tsunami diketahui jumlah penduduknya sekarang berjumlah 421 jiwa (2005).
Desa Bitai yang porak poranda saat Tsunami ini sudah dibangun kembali dengan bantuan Turki lewat Bulan Tsabit Merah Turki yang membantu pembangunan rumah-rumah penduduk yang hancur diterpa oleh gelombang tsunami 26 Desember 2004 lalu serta bantuan negara Turki yang
difasilitasi juga dari kedutaan besar Turki di Jakarta dan dibuat rumah sebanyak 350 buah bagi warga yang selamat dari Gempa Bumi dan Tsunami yang sangat hebat di abad 21 ini dan diresmikan langsung oleh Wakil Perdana Menteri Turki Mehmet Ali Sahin yang datang ke Bitai Banda Aceh serta disaksikan oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf. (Hidayatullah)
Evaluasi Bantuan Tsunami, Wakil PM Turki Kunjungi Aceh
[Kutipan]
Wakil Perdana Menteri Turki, Mehmet Ali Sahin, Selasa (26/12/2006) akan mengunjungi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Kedatangannya bertujuan mengevalusi hasil bantuan negerinya untuk pembangunan perumahan, sekolah, dan pesantren di Aceh pascatsunami dua tahun lalu.
Hal ini disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla usai pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Turki di Istana Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (26\/12\/2006).
"Beliau akan mengunjungi Aceh. Seperti dimaklumi pemerintah dan Palang Merah Turki membangun sekolah, perumahan, dan banyak hal lagi yang berharga," kata Kalla.
Dalam pertemuan tersebut Wapres didampingi Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo, dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta.
Menurut Wapres, sumbangan Turki merupakan sumbangan yang nyata dan mempunyai makna yang bermanfaat bagi warga NAD.
Sementara itu Paskah menjelaskan hasil sumbangan yang berbentuk hibah dari Turki sejumlah US$ 12,5 juta pada dua tahun lalu. Namun untuk tahun ini pemerintah Turki tidak memberikan bantuan. [detikcom]
Mantan Staf Khusus Mendagri era SBY, DR Umar Hasibuan melalui akun twitternya dengan telak menunjukan pada Sahal bukti kontribusi Turki.
"Bro @sahaL_AS ini bantuan rumah dr Erdogan di desa di bitai Aceh. Msh nanya jg kontribusi Erdogan buat Indnesia?" ujarnya di akun twitternya @Umar_Hasibuan dengan menunjukan foto rumah di desa di bitai Aceh yang ada logo Turki.
Nashrillah Anis, SE, MM, Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan FE Unsyiah Aceh, juga menegaskan:
"Sejak pasca musibah tsunami 2004 yg lalu, bahkan sampai hari ini msh ada bantuan dan dukungan Pemerintah Turki di Aceh.. Bahkan cukup banyak mahasiswa Aceh yg saat ini mendapat Beasiswa study di Turki, pertukaran Mahasiswa dll.. Byk kerjasama Aceh-Turki yg tercatat dlm sejarah Aceh dr masa kerajaan Aceh dulu hingga saat ini.."
Begitulah kontribusi Turki yang dipimpin Erdogan, sejak dia menjabat Perdana Menteri hingga kini Presiden Turki.
Lantas, APA YANG SUDAH DILAKUKAN JILERS KONTRIBUSI UNTUK INDONESIA?
Ikut membangun negeri ini atau malah merusak?
Evaluasi Bantuan Tsunami, Wakil PM Turki Kunjungi Aceh
[Kutipan]
Wakil Perdana Menteri Turki, Mehmet Ali Sahin, Selasa (26/12/2006) akan mengunjungi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Kedatangannya bertujuan mengevalusi hasil bantuan negerinya untuk pembangunan perumahan, sekolah, dan pesantren di Aceh pascatsunami dua tahun lalu.
Hal ini disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla usai pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Turki di Istana Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (26\/12\/2006).
"Beliau akan mengunjungi Aceh. Seperti dimaklumi pemerintah dan Palang Merah Turki membangun sekolah, perumahan, dan banyak hal lagi yang berharga," kata Kalla.
Dalam pertemuan tersebut Wapres didampingi Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo, dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta.
Menurut Wapres, sumbangan Turki merupakan sumbangan yang nyata dan mempunyai makna yang bermanfaat bagi warga NAD.
Sementara itu Paskah menjelaskan hasil sumbangan yang berbentuk hibah dari Turki sejumlah US$ 12,5 juta pada dua tahun lalu. Namun untuk tahun ini pemerintah Turki tidak memberikan bantuan. [detikcom]
Mantan Staf Khusus Mendagri era SBY, DR Umar Hasibuan melalui akun twitternya dengan telak menunjukan pada Sahal bukti kontribusi Turki.
"Bro @sahaL_AS ini bantuan rumah dr Erdogan di desa di bitai Aceh. Msh nanya jg kontribusi Erdogan buat Indnesia?" ujarnya di akun twitternya @Umar_Hasibuan dengan menunjukan foto rumah di desa di bitai Aceh yang ada logo Turki.
Nashrillah Anis, SE, MM, Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan FE Unsyiah Aceh, juga menegaskan:
"Sejak pasca musibah tsunami 2004 yg lalu, bahkan sampai hari ini msh ada bantuan dan dukungan Pemerintah Turki di Aceh.. Bahkan cukup banyak mahasiswa Aceh yg saat ini mendapat Beasiswa study di Turki, pertukaran Mahasiswa dll.. Byk kerjasama Aceh-Turki yg tercatat dlm sejarah Aceh dr masa kerajaan Aceh dulu hingga saat ini.."
Begitulah kontribusi Turki yang dipimpin Erdogan, sejak dia menjabat Perdana Menteri hingga kini Presiden Turki.
Lantas, APA YANG SUDAH DILAKUKAN JILERS KONTRIBUSI UNTUK INDONESIA?
Ikut membangun negeri ini atau malah merusak?