by Hasmi Bakhtiar
S2 HI Lille Prancis
1. Belum lama Turky-Israel melakukan normalisasi hubungan. Hampir semua syarat yang diajukan Turky disetujui Israel.
2. Banyak opini muncul siapa yg lebih diuntungkan. Ada yg katakan Turky dan rakyat Gaza lebih diuntungkan, ada yg katakan justru sebaliknya.
3. Tidak lama setelah itu dunia disodorkan berita normalisasi hubungan Turky-Rusia. Ini pencapaian serius pada masa awal kabinet Yildrim.
[Turki-Rusia merenggang pasca ditembak jatuh jet tempur Rusia oleh Angkatan Udara Turki -red]
4. Kalau boleh menanggapi, normalisasi ini lebih kepada kebutuhan mendesak antar kedua negara. Sedikit berbeda dengan normalisasi Turky-Israel.
5. Turky dihadapkan problem terorisme dan masih melihat penting Rusia sbg mitra dalam bidang ekonomi dan pariwisata.
6. Juga, sikap Amrik yang bermain mata dengan Iran dalam menyikapi mujahidin anti Asad di Suriah memunculkan opsi2 baru bagi Turky.
7. Di lain pihak, Rusia dan Amrik saat ini sedang berebut pengaruh untuk memulai koalisi babak baru di kawasan
8. Amrik dan Rusia melihat Turky sbg kawan sekaligus musuh potensial di kawasan. Diukur dari kemajuan ekonomi dan militer yang dicapai Turky
9. Saat ini Turky menjadi negara yang memiliki ekonomi dan militer terkuat di kawasan, di saat negara arab lainnya tenggelam dalam konflik.
10. Rusia belum berhenti untuk mengembalikan kejayaan masa lalu. Membangun koalisi kuat di kawasan diharap bisa menyaingi kekuatan Amrik dan UE
11. Melihat 'kecurangan' yang dilakukan Amrik kepada Turky tentang Suriah, ambigunya sikap UE tentang masalah pengungsi… maka masuklah Rusia.
12. Hanya gw melihat normalisasi ini lebih bersifat pragmatis. Banyak hal pokok yang menjadi dasar perbedaan kedua negara ini.
13. Rusia tidak ingin kekuatan musuh di kawasan besar begitu saja, menghalangi kemesraan Amrik-Turky atau Turky-UE bisa meminimalisir itu
14. Mungkin Rusia berfikir, kalau Turky tidak bisa dijadikan kawan setia, minimal tidak menjadi musuh setia
15. Karena Rusia pun tidak akan bisa menjadi kawan setia bagi Turky. Harus diingat hubungan Rusia-Iran bukan hubungan biasa..
16. ...Rusia-Iran punya proyek besar di kawasan. Nanti kapan2 kita bahas InsyaAllah.
17. Maka tidak mungkin buat Rusia untuk mengalah dalam kasus Suriah. Asad dan Iran adalah modal proyek besar Rusia, jadi mustahil dikorbankan.
18. Jadi tidak akan banyak yang berubah dari normalisasi Turky-Rusia kali ini.
19. Kalaupun ada kesepakatan yang dicapai hanya terkait kedua negara, adapun issue LN spt Suriah tidak akan banyak berubah.
20. Hingga saat ini dan gw yakin ke depannya juga akan sama sikap Turky tentang Asad tidak akan berubah
21. Begitu juga sikap Rusia, agak mustahil Rusia akan mengalah dan mengorbankan Asad.
22. Gw agak setuju dg statement seorang pejabat kemlu Israel yang mengatakan Suriah akan sengaja dibiarkan seperti skrg. Hingga kapan? Ga tau.
23. Saat ini Turky jadi sorotan Amrik dan Rusia karena negara arab lainnya sedang 'tenggelam'
24. Sudah berapa kali menlu Saudi bicara di media akan menyerang Asad via darat? Kita tidak mendengar lagi suara lantang itu
25. Jadi normalisasi Turky-Rusia ini lebih terkait urusan dalam negeri masing2 negara, termasuk jika nanti normalisasi dengan Mesir terjadi
26. Ini salah satu jawaban mengapa Yildirim naik menggantikan Davutoglu. Jika tidak, mungkin hari ini perang Suriah sudah pindah ke Turky.
27. Ga ada kalah menang dalam normalisasi hubungan Turky-Rusia ini, dan juga ga ada pengaruh signifikan bagi konflik timteng. Gw rasa begitu :)