[portalpiyungan.com] ISTANBUL - Presiden Recep Tayyip Erdogan memuji pemulihan hubungan Turki terhadap Israel dan Rusia, Minggu (3/7), mengatakan negara perlu untuk memperluas radius aksinya dalam rangka untuk menyelesaikan krisis di wilayah tersebut.
Berbicara dalam acara berbuka puasa di Istanbul, Erdogan mengatakan Turki berkonsultasi dengan pemimpin Palestina ketika bernegosiasi dengan Israel. "Perhatian utama kami adalah warga Gaza dan kami melakukan konsultasi dengan Khaled Meshal, Mahmoud Abbbas dan Ismail Haniyeh saat membuat kesepakatan dengan Israel," kata Erdogan.
Erdogan menambahkan bahwa kritik terhadap upaya Turki untuk memperbaiki hubungan dengan Israel dan Rusia tidak didasarkan pada jenis kebijakan atau analisis yang komprehensif.
Presiden juga menegaskan bahwa Turki melewati ujian berat di mana "negara ini telah menjadi target dari organisasi teroris paling berdarah di dunia,", mengatakan perlu menjadi kuat tidak hanya demi orang-orang Turki, tetapi juga semua warga sipil di wilayah tersebut.
Serangan Selasa (28/6) malam tiga teroris di Bandara Internasional Atatürk dengan senapan otomatis sebelum meledakkan bahan peledak, menewaskan 45 orang dan melukai lebih dari 200.
Pemerintah Turki sejauh ini menyebut DAESH (ISIS) yang melakukan serangan mematikan Selasa di Bandara Internasional Ataturk Istanbul, salah satu bandara tersibuk di Eropa.
Turki telah menindak teroris DAESH setelah serangkaian serangan mematikan tersebut.
Sumber: Daily Sabah